Minggu, 03 Februari 2019

Diary 1


Pontianak, 3 Febuari 2019



Banyak hal yang mengganggu pikiran gue beberapa waktu belakangan ini. Kuliah, rumah, keuangan, bahkan pernikahan.
Ada saat dimana gue pengen nyerah kuliah ketika gue ngerasa tugas gue berat. Saat itu gue pengen banget nikah. Seenggaknya, gue nggak akan ngerasa ditindih beban beribu ton. Tapi ada satu hal yang bikin gue sadar. Percuma aja gue punya rencana buat nikah tapi jodoh sendiri belom gue cari. Dan disitu gue ngerasa bodoh banget.
Oke, mungkin ini sekedar efek hormon laknat gue dimasa akhir abege. Menginjak usia 20 tahun, gue ngerasa semakin terhimpit keadaan. Ada masa dimana gue pengen kabur dan sembunyi lagi kemasa kecil gue dulu. Masa dimana gue nggak perlu mikir betapa riwehnya dunia yang sebenarnya. Masa dimana gue nggak perlu mikir dapet uang saku dari mana selain dari ortu. Masa dimana beban hidup gue nggak seberat sekarang.
Rumah yang dulu menurut gue jadi tempat ternyaman gue, perlahan mulai hilang. Gue nggak tau pasti apa penyebabnya. Yang gue yakin, ini semua berubah semenjak bokap gue meninggal. Hawa dirumah gue udah kayak bukan hawa rumah lagi. Gue yang dulunya punya ribuan kasih sayang mendadak haus kasih sayang. Kalo dipikirin lagi, ini guenya yang childish kayaknya.
Tapi, kesalahan nggak Cuma di gue aja. Saat setahun setelah bokap meninggal, gue sempet bentrok hebat dengan nyokap. Nggak lain soal masalah kesendiriannya. Bukannya gue menentang dia buat nikah lagi atau apa. Gue Cuma nentang keputusannya yang saat itu mau nikahin brondong yang usianya beda sebelas tahun darinya. Hell no. Gue ngamuk tentu dong. Dan sejak itu rumah menjadi neraka gue.
Ada hari dimana gue pengen kabur. Pengen lari dari kenyataan. Tapi setelah gue pikir ulang. Hidup nggak sesederhana drama yang ditulis di novel picisan. Hidup itu riweh, susah, dan gue nggak yakin bisa ngadepin dunia luar tanpa dukungan keluarga. Karena gue tau, gue lemah. Dan gue mengakui itu.
Setelah masa dimana roda gue berputar kebawah, akhirnya gue bisa ngerasain sedikit perasaan lega. Nyokap yang mulai sadar dengan pilihan salahnya mendadak ngebuat gue lega. Gue lega nyokap gue nggak terjerat dengan brondong kw sialan yang sok kecakepan itu. Dan perlahan hubungan gue membaik, meski nggak sedekat diawal.
Lalu karena faktor hormon gue lagi, gue mulai membatasi diri. Pergaulan gue nggak seluas samudera. Ibaratnya, gue cuma berada di akuarium tanpa berminta untuk mengenal apa itu yang namanya samudera. Pertemanan gue bisa diitung dengan jari. Bahkan sejak gue tk sampe gue kuliah sekarang, cukup dengan dua tangan gue untuk ngitung temen deket gue. Intinya, gue intorvert.
Gue introvert karena gue nggak pede dengan diri gue sendiri. Gue nggak pede dengan fisik gue, nggak pede dengan otak gue, dan gue nggak pede dengan latar belakang gue. Banyak faktor yang mempengaruhi gue menjadi seorang introvert. Terlebih saat ini gue kuliah dalam ruang lingkup orang elit. Ibaratnya, gue lagi dalam kasta terendahnya mereka. Kalo kacung aja udah kasta rendahan, maka gue ngerasa lebih rendah lagi.
Karena gue introvert, hidup gue monoton. Kampus dan rumah. Hanya dua tempat itu yang menghabiskan banyak waktu gue. Selebihnya nggak ada. Paling Cuma cafe tongkrongan tempat wifi yang biasa gue singgahin.
Kadang gue suka ngayal, gimana kalo gue ini anak yang aktif. Mungkin pergaulan gue luas dan saat ini gue udah punya pacar. Jadi jomblo semenjak sma ngebuat gue haus kasih sayang. Duh, ya alay banget gue.
Tapi disatu sisi gue ngerasa happy juga sih. Walaupun nggak dapet predikat jomblo seumur hidup dengan segel resmi, seenggaknya gue nggak punya mantan banyak dan masih memegang segel resmi gue.
Gue bahagia punya temen deket yang tau situasi gue. Bisa ngehibur gue disaat gue suntuk dan terpuruk. Mereka yang bener-bener deket sama gue lah yang tau gimana rupa asli gue. Mereka yang tau mana senyum palsu dan tulus gue. Makasih banyak dari gue buat mereka yang selalu ada sama gue untuk saat ini.
Mungkin kali ini cerita gue segini dulu ya. Besok-besok gue sambung lagi. Have a nice dream...
♡♡

Minggu, 06 Desember 2015

LIRIK LAGU MEMORIES+TRANSLATE SUJU

[Kyuhyun] 
Saranghaetjanha uri
hamkkehan manheun nal dongan

[Sungmin] 
Hamkke aphahaetjanha
seoroui irin juldo moreugo

[Donghae] 
Neon eodi inneun geoni
naui moksori deullijil annni apheun nae simjangi neoreul
chatneunda neoreul bureunda
michidorok

[Yesung] 
Gaseumi nunmuri ddo
neoui gieogi
han bangul han bangul ddo nae gaseume heulleo naerinda

[Ryeowook] 
Ureodo ureodo
jiwojiji annneun gieogeul ttara
oneuldo bin nae gaseumeul ddo
jeoksinda

[Eunhyuk] 
Johahaetjanha jageun nae misoe useojwotjanha

[Shindong] 
Hamkke
ureosseotjanha naui nunmure
aphahaetjanha

[Kyuhyun] 
Jigeum eodi inneun
geoni jichin nae moseubi boijil annni
apheun nae simjangi neoreul
chatneunda neoreul bureunda
michidorok gaseumi nunmuri ddo neoui
gieogi
han bangul han bangul tto nae
gaseume heulleo naerinda
ureodo ureodo jiwojiji annneun
gieogeul ttara oneuldo bin nae gaseumeul ddo
jeoksinda 

[Yesung] 
Naegero dorawajullae
maeil ne ireum bureumyeo
jichin gidarim soge neoreul chaja
hemaeneun najanha

[Ryeowook] 
Sarangi nunmuri
neowaui chueogi han bangul han bangul ddo nae
gaseume heulleo naerinda
ureodo ureodo jiwojiji annneun
gieogeul ttara
oneuldo bin nae gaseumeul ddo
jeoksinda

 =======================================


INDONESIA TRANSLATE

Tidak bisakah kami saling mencintai
Sangat banyak waktu yang kami habiskan bersama
Bukankah kami menggunakannya untuk terluka bersama
Kami tidak tahu
Dimana kamu
Apa kamu dapat mendengar suaraku
Hatiku yang disakiti ini selalu mencari mu
Memanggilmu
Menjadi gila

Di dalam hatiku, tangis bercampur dengan kenangan tentangmu
Gelombang demi gelombang mengalir dalam hatiku
Bersama dengan kenangan yang tidak dapat dihapus air mataku
Hari ini hatiku kosong lagi
Terasa hampa

Tidak bisakah kita gunakan untuk menyukai (satu sama lain)
Bukankah (tau) tersenyum karena sedikit senyum dariku
Tidak bisakah kita menangis bersama
Bukankah (kau) merasa sakit karena tangisku
Dimana kamu sekarang
Bisakah kamu melihat lelahnya aku
Hati yang disakiti ini selalu mencari mu
Memanggilmu
Menjadi gila

Di dalam hatiku, tangis bercampur dengan kenangan tentangmu
Gelombang demi gelombang mengalir dalam hatiku
Bersama dengan kenangan yang tidak dapat dihapus air mataku
Hari ini hatiku kosong lagi

Kembali ke sisiku
Aku yang selalu memanggil namamu setiap hari
Hatiku yang lelah karena menunggu kamu
Aku, yang selalu bertanya-tanya karena aku mencari mu

Cinta tangis dan kenangan tentangmu
Gelombang demi gelombang mengalir dalam hatiku
Bersama dengan kenangan yang
tidak bisa menghapus tangisku
Hari ini hatiku kosong lagi
Terasa hampa~

Senin, 12 Oktober 2015

LOVE ME IF YOU CAN part 1

            “ apa ini? “, gadis itu bertanya dengan dingin. Kakak laki-laki dan kakak perempuannya berdecak kesal. Kakak laki-lakinya itu kemudian duduk mendekati adiknya itu. Ditatap wajah dingin adik yang amat sangat disayanginya itu. gadis itu membuang pandangan kearah lain, menghindari tatapan kakak laki-lakinya yang begitu mematikan itu. “ jangan menatapku seperti itu.. kau tau kan aku tidak berminat mengikuti kalian ke Korea?? Jadi jangan memaksaku seperti itu!! “, protesnya lalu berdiri.

            “ Rae Ahh-yaa ,, dengarkan kata oppamu ini... kembalilah ke Korea, ayah dan ibu sangat merindukanmu. Apa kau tega melihat mereka sedih setiap hari? “, tanya kakak laki-lakinya yang tak lain merupakan personil SUJU, Cho Kyuhyun. Rae Ahh menatap Kyu tajam.

            “ kau taukan? Aku seperti ini karena ayah dan ibu?? Jadi untuk apa aku pulang? Toh mereka tak menginginkan anak sepertiku! Sudahlah kalian kembali saja ke Korea, aku tak ingin membicarakan hal itu lagi “, desis Rae Ahh penuh emosi. Kyu dan ah raa menatap Rae Ahh prihatin. “ jangan mengasihaniku. Selama ini aku baik-baik saja disini. Di Indonesia. “,tutup Rae Ahh lalu melangkah pergi. Ah raa dan Kyuhyun hanya bisa menatap kepergian adik mereka yang terbuang itu.

            “ noona.. aku kasihan padanya. Kenapa juga ayah tidak mau mengakuinya?? Bukankah dia anak baik, lantas kenapa mereka tidak mau mengakui dongsaengku itu? “, tanya Kyu frustasi. Ah raa bingung harus menjaawab apa, karena dia sendiri juga tidak tahu apa alasan ayah dan ibunya tidak mau mengakui dongsaengnya itu.

            “ entahlah.. noona sendiri juga tidak tahu. Tapi, sepertinya ayah dan ibu mulai menyadari kesalahan mereka. Dan hanya merekalah yang dapat membawa Rae Ahh kembali ke Korea. “, Ahh Raa berusaha menenangkan Kyu. Kyu hanya tersenyum singkat lalu bangkit. Wajahnya terlihat pucat. Ahh Raa yang menyadari keadaan Kyu langsung terlihat panik. “ gwenchana? “, tanya Ahh Raa sambil memegang kening Kyu khawatir.

            “ ne, aku hanya terlalu kelelahan. Sudahlah noona, kita harus segera berangkat”, ajak Kyu lalu menyeret Ahh Raa masuk kedalam taksi yang sudah menunggu mereka dari tadi. Ahh Raa hanya mengikuti Kyu walaupun dirinya sendiri khawatir terhadap kondisi Kyu.

            Dilain tempat, Rae Ahh tersenyum kecut menanggapi lelucon Dhea. Pikirannya masih tidak fokus sehabis pertemuan pertamanya dengan eonni dan oppanya. Dhea memperhatikan reaksi Rae Ahh yang tampak stres. Dan Dhea merasa gatal ingin bertanya apa yang menyebabkan sahabatnya selama 6 tahun ini tampak stres dan kelihatan tertekan.

            “ aku ingin mengungkapkan rahasiaku, Dhea. Aku harap kau tak akan marah “, tutur dee sambil menatap gelas kosong miliknya itu. Dhea mengangguk setuju.

            “ namaku sebenarnya bukan Kim Rae Ahh. Tapi Cho Rae Ahh. Kau tau? Aku kemari bukan karena kau yatim piatu, tapi aku merasa terabaikan dan tak dianggap oleh orang tuaku. Sudah selama 6 tahun aku mencoba untuk melepaskan ikatanku dari mereka. Tapi aku rasa itu sia-sia saja. Dan tadi, kakak-kakak ku datng untuk menemuiku. Dan dengan gampangnya mereka bilang bahwa orang tuaku merindukanku. Lantas? Apa maksud perlakuan mereka 6 tahun yang lalu? Itu membuat hatiku terluka dan sampai sekarang belum sembuh. “ cerita pendek Rae Ahh. Dhea menatap Rae Ahh tidak percaya. Bagaimana mungkin seorang sahabatnya menyembunikan hal seperti itu darinya? Saat itu Dhea merasa Rae Ahh tidak menganggapnya sahabat. Padahal selama ini dirinya selalu menceritakan apapun tentang kehidupan keluarganya walaupun dengan sedikit editan disana-sini.

            “ kamu gila? Jadi kamu ngerahasiain ini dari aku? Astaga Rae Ahh.. kamu ini! “, umpat Dhea kesal. Rae Ahh menatap Dhea dengan tatapan penuh minta maaf. Dhea yang melihat tatapan itu mau tak mau luluh juga hatinya walaupun hanya sedikit. “ so.. mereka bilang apa? “
            “ mereka ingin aku kembali. Mereka bilang kalau ayah dan ibu sangat merindukanku. Tapi aku merasa semua itu terlambat. Sangat terlambat. Hatiku sudah terlanjur beku untuk menerima mereka “

            “ dee!! Kamu itu ya, bayangin oppa dan eonni kamu jauh-jauh datang kemari hanya untuk menjemput kamu. Dan kamu malah milih tinggal diIndonesia dengan segala kemacetan dan polusi yang ada? Kamu itu bego atau emang bodoh sih ?”, omel Dhea menatap heran Rae Ahh. Yang ditatap hanya bengong sambil memainkan sedotan air minum.

            “ denger ya dee.. aku rasa kamu harus menyelesaikan masalah kamu itu deh.. nggak mungkin kan kamu lari dari kenyataan! Aishh.. kenapa juga mereka tidak mau mengakui kamu sih?? Kamu itu cantik, baik, pinter, walaupun kadang bego juga. Terutama masalah kayak beginian. “, nasihat Dhea. Rae Ahh hanya bisa membuang nafas, lalu pergi begitu aja dari kafe. “ gini nih, kebiasaan buruknya.. selalu lari kalo abis dinasehatin “, gerutu Dhea sambil menatap kepergian Rae Ahh.

*****

            Yong Hwa sedang bermain gitar saat Jonghyun memasuki ruangan latihannya. Yong Hwa tak begitu memperdulikan Jonghyun, karena biasanya dia datang hanya untuk mengganggu konsentrasi Yong Hwa.

            “ hyung.. “, panggilnya pelan. Yong Hwa hanya mengangguk dan tetap sibuk memperhatikan Chord gitarnya. “ istirahatlah.. jangan terlalu memaksakan diri “, lahjut Jonghyun. Yong Hwa mendongakkan kepala menatap Jonghyun heran. Tidak biasanya dia memperhatikan keadaan Yong Hwa seperti ini.

            “ nanti saja. Aku masih harus menyelesaikan lagu ini “, tolak Yong Hwa kembali fokus pada pekerjaan awalnya. Jonghyun mendecak sebal. Selalu saja seperti ini. Yong Hwa terlalu keras kepala untuk dinasehati.

            “ kau tau maksudku kan hyung?? Keluarlah.. berkencanlah dengan salah seorang gadis yang kau sukai. “, gerutu Jonghyun sambil menatap kesal Yong Hwa. “ jangan bilang kau tidak ingin. Manager Park sangat mengkhawatirkan dirimu hyung. Dia takut kau tiddak akan tertarik dengan wanita dan memilih berkencan dengan gitar. “

            “ kau tau kan kalau aku masih menyukai wanita. Tapi, aku tak menyukai wanita yang jelas-jelas menyukaiku dan bahkan mempermalukan harga diri mereka untuk menembakku. Aku tak suka berkencan dengan wanita seperti itu. “, jawab Yong Hwa lalu pergi keluar ruangan. Jonghyun berteriak frustassi, sikap Yong Hwa yang dingin membuat dirinya sulit untuk menerima nasihat dari orang lain, seharusnya itu sudah membuat Jonghyun untuk tidak menasihati Yong Hwa. Tapi karena desakan Manager Park, mau tak mau dia harus melakukannya. Dan lihat hasilnya, Yong Hwa kabur begitu saja tanpa berbicara lagi.

            “ hyung.. sepertinya kau berencana mengirimku keneraka sekarang “, desis Jonghyun sambil mengacak rambutnya hingga berantakan. Jonghyun menatap kesal gitar kesayangan Yong Hwa yang  tergeletak begitu saja dikursi yang ditempati Yong Hwa tadi, “ kau!! “, gerutu Jonghyun sambil menunjuk gitar yang tak berdosa itu. “ gara-gara kau hyung lebih memilih berkencan denganmu dari pada wanita.. argh!! Sepertinya aku sudah mulai gila “, Jonghyun langsung meninggalkan ruang latihan dengan perasaan kesal.

            Sore ini Kyuhyun yang sudah pulang dari Indonesia berencana kembali ke dorm, asrama tempatnya dan member SUJU. Sebenarnya Kyu ingin berada lebih lama dirumahnya, tapi keadaan membuatnya terpaksa menyingkir sejenak dari rumahnya itu. Kyu masih bingung tentang hubungan dongsaeng kesayangannya dan orang tua yang dihormatinya itu. Kyu ingin secepatnya Rae Ahh kembali ke Korea, tapi dilihat dari gelagat orang tuanya kemarin sepertinya ego mereka untuk menjemput Rae Ahh di Indonesia terlalu besar, dan itu cukup membuat Kyu dan noonanya stres bukan main. Tak heran sore ini penampilan Kyu berantakan, dia masih uring-uringan.

            “ ada apa? “, tanya yesung yang membuka pintu untuk Kyu. Kyu hanya tersenyum tipis. Yesung terlihat khawatir. Dia takut Kyu sedang sakit. Tapi Kyu sepertinya tidak memperhatikan raut khawatir yang terpancar jelas dari wajah yesung. Terbukti dia langsung melengos masuk kedalam kamar miliknya dan sungmin.

            “ kau kenapa hyun-ahh.. kamu sakit? Jangan buat hyung cemas “, tuntut Yesung mengikuti Kyu masuk kekamar. Kyu hanya mendesah pelan sambil membereskan koper miliknya.

            “ hyung.. aku tidak sakit. Hanya sedikit lelah, dan aku membutuhkan istirahat. Jadi, aku rasa hyung bisa meninggalkan aku sendiri. Aku tidak ingin diganggu. “, jawab Kyu dingin. Yesung yang tidak ingin bertengkar dengan Kyu langsung kabur keluar. Dengan cepat Kyu mengunci pintu kamarnya dan kemudian berbaring ditempat tidur, fikirannya melayang entah kemana. Sesekali bayangan wajah Rae Ahh yang terlihat sedih menghantui pikirannya. Sudah lama memang Kyu tidak bertemu Rae Ahh. Mungkin sekitar 6 tahunan. Semenjak pertengkaran itu, Rae Ahh seolah lenyap dari permukaan bumi. Kyu dan noonanya sangat sulit menemukan keberadaan Rae Ahh yang hilang. Hingga sbulan yang lalu dia mendapat informasi bahwa Rae Ahh berada di Indonesia.

            Selama dua hari dia mematai Rae Ahh tanpa sepengetahuan dongsaengnya itu. Rae Ahh bekerja disebuah perusahaan swasta, sebagai karyawan magang. Dia bersekolah pada sebuah universitas ternama di Indonesia pada malam hari. Jika hari libur Rae Ahh berdagang makanan khas Korea. Dan itu membuat Kyu dan noonanya kesal bukan main terhadap orang tua mereka. Di Korea mereka hidup serba mewah, sedangkan Rae Ahh serba kekurangan dan harus pontang-panting mencari pekerjaan.

            “ ahh!! Aku rasa aku harus menyeretnya pulang ke Korea. Harus !! “, tekad Kyu sudah bulat. Dia akan ke Indonesia dan menyeret paksa Rae Ahh kembali. Dan secepatnya masalah internal keluarganya harus selesai.

            Diluar kamar Kyu, para member sedang berbicara serius. Yesung menceritakan bagaimana keadaan Kyu saat baru datng tadi. Dan ditanggapi serius oleh para member terutama Leeteuk.

            “ kau tau kemana dia pergi selama 3 hari belakangan ini? “, tanya Leeteuk ke para dongsaengnya. Yang lain hanya menggeleng.

            “ dia hanya bilang akan pergi bersama noonanya. Tapi aku tak tau kemana tujuannya. Sepertinya jauh.. “, jawab sungmin sambil memandang pintu kamarnya.

            “ mungkin benar saja dia kelelahan. Dia kan paling jago membuat kita khawatir. “, gumam Ryeowook santai. Leeteuk langsung menjitak kepala Ryeowook yang duduk disampingnya itu. “ hyung... sakit tau “, keluh Ryeowook sambil mengekus jidatnya.

            “ kau ini.. sepertinya ini masalah serius, kau lihatkan dia tak pernah mengunci kamarnya seperti ini.. “, omel Leeteuk sambil menunjuk-nunjuk pintu kamar Kyu. Member lain menganggukkan kepala tanda setuju.

            Braakkk!!

            Terdengar suara pintu dibanting. Dari dalam kamar Kyu keluar dengan senyuman evil miliknya. Kontan saja kejadian itu membuat para hyungnya terkejut. Pakaian Kyu sudah berubah. Saat sampai disini dia hanya mengenakan kaos abu-abu dan jeans hitam kini sudah berganti menjadi kemeja hitam dan celana jeans hitam, rambutnya juga terlihat rapi. Yesung menatap Kyu tak percaya.

            “ ohh hai hyung... “, sapa Kyu ceria. Yesung merutuk dirinya dalam hati. Dia sudah siap jika akan diadili karena telah membuat heboh member lain tentang keadaan Kyu yang menurutnya tadi sangat mengkhawatirkan.

            “ kau mau kemana? “, tanya Siwon sambil menatap Kyu dengan tatapan menyelidik. Dan dijawab Kyu dengan cengengesan.

            “ pergi selama 2 hari. Hemm.. mungkin 1 hari juga cukup.. kenapa? Bukannya seminggu ini kita tak ada jadwal kan?”, tanya Kyu panik saat melihat wajah merah padam para hyungnya. “ ohh tidak.. aku mohon jangan marah padaku hyung... “, rengek Kyu. Sebenarnya para hyungnya tidak marah pada Kyu, melainkan pada Yesung.

            “ jika kau ingin pergi, pergi saja. Kami sedang kesal bukan padamu, tapi pada salah satu hyungmu “, jawab Leeteuk yang disambut senyuman Kyu. Yesung nampak mulai panik setelah mendengar kata-kata Leeteuk tadi.

            “ hyung.. aku pergi “, pamit Kyu yang disambut lambaian dari para hyungnya.

            “ apanya yang mengkhawatirkan Yesung-ahh?? Kau ini melebih-lebihkan keadaan saja! “, omel Leeteuk disambut jitakan para member lain kekening Yesung.

            “ tapi hyung... tadi.. “, ujar Yesung membela diri namun langsung bungkam ketika mendapat pelototan dari para dongsaengnya. “ aish... menyebalkan “, seru Yesung lalu naik ke dorm lantai atas.

*****

            Rae Ahh sedang menikmati makan malamnya ketika mendengar seseorang memanggil namanya dengan keras lalu disertai dengan ketukan pintu yang sangat keras. Rae Ahh melirik jam dinding yang terletak tak jauh dari lemari pakaiannya. Jam 9.30. ini bukanlah waktu yang tepat untuk bertamu. Apalagi saat ini kondisi Rae Ahh sedang sakit, sepertinya dia terlalu stres menanggapi permintaan oppa dan eonninya 2 hari yang lalu, ditambah dengan saran Dhea agar dia mau kembali lagi ke Korea. Itu sudah cukup untuk membuatnya pusing kepala hingga sakit seperti ini. Dan sekarang seorang tamu tak tahu diri mengetuk pintu kamar kosnya sekeras-kerasnya membuat kepalanya semakin berdenyut.

            Dengan langkah malas Rae Ahh membukakan pintu untuk tamu tak diundangnya itu. kepalanya yang dari awal sakit menjadi semakin sakit ketika mengetahui siapa tamu tak tau diri itu. disana, didepan pintu kamarnya, berdiri semua anggota keluarganya. Ahh Raa, Kyuhyun, ibu, dan juga ayahnya dan sahabat terbaiknya Dhea.

            “ apa ini? “, tanya Rae Ahh dalam bahasa Indonesia disertai dengan suara yang lemah. Ahh Raa menatap Rae Ahh tak mengerti.

            “ kau, uruslah masalahmu dengan keluargamu yang jauh-jauh datang dari Korea ini. Oh iya, jika sudah selesai masalahmu, bisakah aku mendapatkan tanda tangan dan foto bersama oppamu ini? “, tanya Dhea berusaha mencairkan suasana. Rae Ahh hanya tersenyum tipis lalu mengangguk. Tanpa menunggu perintah Dhea segera pergi dari kamar Rae Ahh dan berusaha mengusir penghuni kos yang begitu tertarik melihat wajah Kyu dari dekat. “ apaan sih lo pada?? Jangan nguping napa? Ini nih masalah penting. Awas aja elo pada nguping!! Huss!! Sana pergi !”, usir Dhea sewot. Penghuni kos yang tau bagaimana Dhea jika marah langsung bubar walaupun sambil ngedumel dalem hati.

            “ masuk “, tawar Rae Ahh, para keluarganya pun masuk kedalam kamarr Rae Ahh yang terbilang mungil ini. Kyu menatap sekilas kamar Rae Ahh. Sangat jauh berbeda dengan kamar Rae Ahh diKorea yang sering ditempati oleh Jonghyun saat menginap. Kamar ini terlalu sederhana. Hanya ada kasur, sebuah lemari, meja kecil yang diatasnya saat ini terdapat makanan. Kyu menatap sedih keadaan adiknya kini yang nampak terlihat sakit.

            “ kamu sakit?? “, tanya Kyu sambil memegang kening Rae Ahh. Suhunya terasa panas ditangan Kyu. Tapi, mungkin saja tangan Kyu saat ini sedang berkeringat dingin.

            “ tidak.. hanya sedikit lelah “, jawab Rae Ahh datar. Ayah dan ibunya menatap Rae Ahh lama, lalu kemudian terisak. Awalnya Rae Ahh sangat syok mendapati kedua orang tuanya menangisi dia, tapi untuk saat ini dia berusaha sebisa mungkin menahan dirinya.

            “ maafkan eomma sayang... eomma tidak menyangka kau akan pergi selama ini.. “, isak nyonya Cho sambil memeluk Rae Ahh, yang dipeluk hanya diam tak bergeming. “ maafkan eomma sayang... selama ini eomma selalu merindukanmu.. sangat amat merindukanmu “,

            “ maafkan appa juga yang selama ini selalu bertindak kasar padamu.. selalu menentang apa yang kamu inginkan.. dan tentang kecelakaan itu, dan perkataan appa tempo dulu, itu adalah murni kesalahan appa... “, tutur sang ayah. Rae Ahh tertawa kecil sehingga membuat Kyu dan juga Ahh Raa menatapnya heran.

            “ apakah butuh waktu yang lama untuk kalian sadar tentang apa yang kalian lakukan?? Bukankah seharusnya saat itu kalian dapat berfikir dewasa, bukan malah melenyapkan nyawa seseorang dan berbuat seolah-olah itu adalah murni kecelakaan.. jika kalian tak menginginkannya bukankah seharusnya kalian mengatakan padaku tentang itu.. bukan malah bersikap seperti seorang pecundang!!! “, teriak Rae Ahh pada akhirnya. Kontan saja itu membuat orang tua dan juga kakaknya terkejut. Wajah Rae Ahh juga bertambah pucat, namun sepertinya otaknya saat ini sedang mendidih. Dia merasa harus mengekuarkan semua kekesalannya terhadap tingkah laku orang tuanya yang kekanak-kanakan waktu itu.

            “ kalian mengancamku dengan berkata bahwa kalian tidak ingin punya anak sepertiku, anak yang tidak menuruti permintaan orang tua tanpa aku sendiri tau apa kesalahanku. Dan saat aku sudah tau kejadian sesungguhnya, saat itu pula aku benci kalian. Rasa hormatku yang dulu selalu aku agung-agungkan pada kalian luntur hanya dalam waktu cepat. “

            “ awalnya aku berpikir mungkin saat aku pergi kalian akan merasa kehilangan, hingga akhirnya aku terus menunggu dan menunggu kalian semua datang mencariku. Seminggu, sebulan, bahkan setahun aku menunggu, dan akhirnya aku sendiri bosan menunggu. Dan saat aku mulai dapat hidup sendiri, kenapa kalian baru datang mencariku? Disaat hatiku hampir beku karena kalian. Karena sikap kalian yang pengecut itu!! “,
            “ maafkan kami Rae Ahh-yaa, maafkan oppa mu ini yang baru berhasil melacakmu saat ini.. “, gumam Kyu sedih. Dia sendiri hampir menangis saat mendengar semua perkataan Rae Ahh tadi. Baru kali ini dia mendengar Rae Ahh sebegitu bencinya pada dirinya.

            “ hatimu belum beku, baru hampir.. dan eonni harap kami dapat kembali mengubah hatimu sebelum terlambat.. “, ujar Ahh Raa pasti. Dengan perlahan dia melangkah mendekati adiknya itu. Rae Ahh tampak terkejut mendapatkan jawaban seperti itu. dia tidak menyangka eonninya itu dapat mengerti maksud perkataannya tadi. “ maafkan kami.. eonni janji akan dapat mengubah hatimu seperti dulu, saat semua belum seperti ini “, lanjut Ahh Raa sambil menyentuh bahu Rae Ahh.

            “ pulang sayang... kita mulai semua dari awal.. “, tambah sang ayah. Ahh Raa dan Kyu mengangguk pasti. Rae Ahh mengedipkan matanya berkali-kali dan berusaha menyadarkan dirinya. Semuanya harus berakhir. Dia memang menginginkan ini dari sejak pertama kali dia datang ke Indonesia. Saat dimana semua keluarganya mengajaknya kembali dan menjalani hidup baru.

            “ tapi.. mungkin itu akan sulit... aku bukan Cho Rae Ahh yang dulu.. “, jawab Rae Ahh dingin. “ aku tak mungkin dapat dengan mudah melupakan perbuatan kalian ini.. “

            “ kami tahu.. dan kami akan coba memahami itu.. maka pulanglah bersama kami....”

            Malam itu keluarga Cho segera terbang ke Korea. Tentu saja dengan membawa Rae Ahh yang saat itu tampak sedang demam. Kyu tak henti-hentinya bersyukur karena tak perlu membawa pulang Rae Ahh secara paksa, dan tentu saja dia sangat berterima kasih pada orang tuanya yang sudah sangat rela untuk menjemput Rae Ahh.


            Kyu menatap gadis manis dengan wajah pucat disampingnya saat ini. Rae Ahh sedang tertidur lelap dengan sekujur tubuh ditutupi selimut. Dengan pelan dibelainya rambut Rae Ahh, sudah lama sekali dia menantikan momen seperti ini bersama dongsaeng satu-satunya ini. Rae Ahh yang tertidur lelap dalam pangkuan Kyu. Ini seperti mukjizat. Seperti sebuah keajaiban yang selama ini sangat sulit untuk diraih oleh dirinya. Dan Kyu bahagia ketika menyadari keajaiban itu telah berada dalam jangkauannya saat ini.




bersambung...

DON'T SAY I LOVE YOU part 1



            “ sudah berapa kali aku bilang, aku tak suka jika harus datang kesini !! kenapa sih appa dan oppa selalu memaksaku? “, gerutu gadis itu sambil menendang koper besar miliknya. Wajahnya menunjukan kekesalan yang luar bisa. Wajahnya memerah menahan gejolak amarahnya, dia hanya dapat mondar-mandir di area tunggu, sambil menunggu kedatangan kakak laki-laki yang sudah 10 tahun tidak ditemuinya secara langsung. “ lihat saja, dia telat menjemputku setengah jam. Sial! Seharusnya dia menyuruh orang suruhan appa saja yang menjemputku. Bukankah dia tau aku benci menunggu! “, tambah gadis itu makin berang.

            “ rae ah-yaa... mian.. oppa baru menjemputmu sekarang “, ucap seorang pria yang lebih tingi dari gadis itu. Pria ini menggunakan kaca mata hitam dengan jaket tebal, seperti sedang menyamar. Gadis yang bernama rae ah itu hanya menatap dongkol kearahnya. “ panggil aku dee, dee... jangan dengan nama itu “, ralat gadis itu lalu memukul lengan pria itu.

            “ yaaa! Aku ini oppamu .. kenapa kau memukulku ? aku kan sudah minta maaf padamu “, seru pria yang tak lain adalah kyuhyun. Dee tak memperdulikan omelan kakak laki-lakinya itu dan tetap memukulnya setelah merasa puas dee kemudian memeluk kyuhyun sambil tertawa. “ apa kau sudah gila?”, tanya kyuhyun cemas melihat respon adiknya.
            “ ani.. aku.. hanya merasa bahagia dapat melihatmu lagi, oppa “, jawab dee tetap sambil memeluk kyuhyun erat. Mendengat pengakuan adiknya, kyuhyun membalas pelukan adiknya sambil mengelus kepalanya. Kyu hanya tersenyum.

            “ aku juga.. jadi.. cepat pergi dari sini. Aku sudah gerah menggunakan pakaian ini”, gumam kyu seraya melepaskan pelukan dee. Dee tertawa ketika menyadari pakaian yang dikenakan kyu sangat tertutup, jika dia tidak mengenal suara kyuhyun, mungkin dia tidak akan sadar bahwa yang berdiri didepannya adalah kyuhyun.

            “ waaahhh... lihat betapa terkenalnya oppa sampai harus menyamar untuk menjemputku. Ahh.. aku sungguh terharu.. “, goda dee lalu tertawa terbahak-bahak. “ saranghae oppa “, lanjutnya sambil membentuk tanda love dengan kedua tangannya. Kyu hanya menggeram kesal lalu menarik adiknya menuju ke mobil. “ diamkan mulutmu itu.. “, seru kyu kesal. Dia merasa risih melihat tingkah adiknya kali ini. Padahal jika sedang berkomunikasi melalui telepon ataupun skype, dee mencerminkan seorang gadis yang sangat dewasa dan jauh dari kesan kekanak-kanakan. Namun, begitu melihatnya untuk pertama kali hari ini, image yang tertanam dalam diri kyuhyun tentang adiknya langsung berubah.

            Deesy cho, yang bernama asli cho rae ah merupakan adik tiri kyuhyun, seorang personil boyband ternama dikorea. Dee lahir di korea lalu kemudian pindah ke indonesia saat berumur 14 tahun. Dee ke indonesia karena ingin mengenal seluruh keluarga besarnya yang berada disana. Sementara ibunya tetap dikorea dan sesekali menjenguk putrinya yang sepertinya sudah jatuh cinta dengan indonesia. Kyu sendiri tidak pernah mengunjungi adiknya itu, bukan karena tidak ingin. Tapi, dia terlalu memfokuskan dirinya untuk belajar sehingga tidak mempunyai waktu luang untuk berpergian.

            Ayah mereka, tuan cho memang mempunyai dua istri. Namun itu tidak mengurangi keharmonisan hubungan mereka. Walaupun mereka termasuk keluarga terpandang di korea karena merupakan konglomerat kelas atas, mereka tak pernah mempermasalahkan harta yang mereka miliki. Karena jujur saja, walaupun ibu dee merupakan istri kedua, tapi beliau juga mempunyai perusahaan yang dibangun sendiri saat beliau belum menikah dengan tuan cho, dan sekarang perusahaan itu merupakan perusahaan besar dan bernaung dalam induk perusahaan tuan cho.

            “ oppa hanya akan mengantarmu pulang kerumah dan tidak bisa menemanimu untuk hari ini.. mian.. oppa ada pekerjaan yang harus diselesaikan “, dee menatap kyu sesaat lalu memalingkan wajahnya kearah jendela. Ini yang dee takutkan, dia tak akan mempunyai waktu yang lama bersama oppa yang sangat amat dirindukannya ini. “ kau marah? “, tanya kyu memastikan. Dee mendengus.

            “ ani... pergilah.. aku juga membutuhkan istirahat. “, ujar dee datar. “ tapi, bisakah besok ketika aku bangun, aku dapat melihat oppa? “, tanya dee memastikan

            “ memangnya kenapa? “, tanya kyu balik. Dee mengerutkan keningnya menandakan dia sedang berpikir keras untuk mencari alasan yang masuk akal. Kyu masih memperhatiakan tingkah laku adiknya yang sudah berumur 24 tahun itu. Konyol. Namun menghibur.

            “ aku ingin menghabiskan waktu bersamamu “, jawab dee jujur. Wajahnya kemudian memerah. Kyu tertawa. Adiknya memang tak pandai berbohong. Dia akan berkata apa adanya meskipun harus menanggung malu. Itu yang disukai kyu dari adiknya ini.

            “ baiklah... mungkin besok kau bisa datang ke managementku. Aku akan menunggumu disana untuk diperkenalkan kepada teman-temanku. “, dee syok mendengar jawaban dari kyu.

            “ jangan harap aku akan menghapal nama seluruh temanmu dalam waktu singkat “, jawab dee menatap tajam kyu. Kyu mengangguk. Dia tahu dee mempunyai kelemahan untuk menghapal nama orang yang terkesan aneh baginya. Kyu ingat saat dia memberitahukan dee bahwa dia akan masuk kedalam sebuah boyband. Awalnya dee antusias mendengarkannya, tapi kemudian sikapnya berubah ketika kyu mulai menunjukan foto temannya dan menyebutkan nama mereka. Dee hanya mendengarkan tanpa rasa antusias. Dan semenjak itu kyu tak pernah membahas tentang temannya jika sedang berkomunikasi dengan dee.

            “ selamat istirahat adikku cantik “, seru kyuhyun saat dee akan keluar dari mobil. Mereka sudah sampai dirumah keluarga cho yang besar dan tentunya super mewah. Dee mengangguk lalu bergegas turun. Dia sudah ingin menemui ibu dan ayahnya.

            Saat dee melangkahkan kaki di teras rumahnya para pembantunya sudah siap menyambut kedatanagn dee. Mereka semua membungkuk memberi hormat. Dan dee membalas salam hormat mereka. Dengan langkah tergesa-gesa dee menuju kedalam. Disana diruang tamu, appa, eomma, dan ibunya sudah menunggu kedatangannya. Dee berlari, memeluk ayah yang sudah lama tak dijumpainya.

            “ woahh... lihat rae ah kita sudah dewasa rupanya “, goda appa memeluk erat putri satu-satunya itu. Dee cekikikan dipeluk seperti itu.

            “ ahh.. apa kau akan memeluk dee seperti itu? Apa kau tidak kasihan kepada ara yang dari tadi sudah ingin memeluk putrinya itu? “, tegur eomma, yang merupakan ibu kyuhyun. Tuan cho melepaskan pelukannya. Dee lalu bergegas memeluk ibu kandungnya.

            “ lama tak bertemu sayang.. kau makin cantik “, puji ibu. Dee tertawa mendengar pujiannya. Setelah itu dee kemudian memeluk eommanya.

            “ selamat datang kembali sayang... eomma harap, kamu betah disini ya...”, sambut eomma ramah. Dee mengangguk senang. Eomma juga sangat menyayanginya sama seperti beliau menyayangi kyu. Bahkan kadang eomma menyempatkan diri untuk mengunjungi dee jika ada waktu luang.

            “ nah.. sekarang mari kita makan malam. Setelah itu lekas beristirahatlah. Kamu pasti lelah”, perintah ibu lembut. Dee mengangguk lalu mengikuti mereka berjalan masuk kedalamm ruang makan.

            Ruang makan itu sangat besar. Dengan dekorasi klasik modern yang elegan. Disana juga terdapat bar kecil dan sebuah rak yang didalamnya terdapat berbagai jenis anggur berkualitas yang harganya selangit. Dee memperhatikan hidangan di meja makan. Syukurlah, batinnya. Disana tidak tersedia makanan aneh khas korea. Karena dee tidak begitu menyukainya. Diatas meja telah terhidang berbagai jenis masakan khas indonesia dan juga western. Ada sate, ayam rendang, terong balado, salad, dan masih banyak yang lain.

            “ makan ini.. kamu pasti akan menyukainya.. “ , eomma meyodorkan sop aneh. Dee menyerngitkan dahinya. “ apa ini? “, tanya dee penasaran. Appa tertawa melihat reaksi dee.
            “ itu sup rumput laut sayang.. makanlah.. bagus untuk kesehatanmu “, ibu menjawab. Dengan ragu dee memasukan sesendok sup itu kedalam mulutnya. Rasanya aneh, sedikit lembek, hampir mirip seperti makan sushi, namun tanpa nasi, maupun isian. “ enak?”, ibu memastikan. Dee menatap supnya lalu berpikir akan menjawab apa. Dia tidak terlalu  menyukainya.

            “ ehmm.. mungkin karena baru pertama kali mencoba, rasanya sedikit.... emm aneh untuk lidahku “, dee berkata jujur. Appa, eomma, dan ibu menatapnya mengerti. Mereka sadar, dee sudah terbiasa dengan masakan indonesia, maka dee memerlukan penyesuaian untuk makan makanan khas negeri gingseng tersebut.

            “ kau pasti akan terbiasa “, ujar ayah pada akhirnya. Dee hanya diam. Lalu kembali meneruskan makan. Dia tidak begitu tertarik mendengar topik percakapan orang tuanya mengenai bisnis mereka.
            “ ntahlah... tapi aku rasa sudah waktunya untuk rae ah mempelajari bisnis ini “, pernyataan itu membuat dee tersedak kaget

            “ minum airmu sayang.. “, seru eomma dan ibu langsung menyodorkan segelas air putih. “ guenchana ? “, tanya eomma memastikan. Dee segera nenegak air putihnya lalu mengangguk cepat.

            “ apa maksudnya ini bu?”, tanya dee bingung. Orang tuanya saling menatap satu sama lain. Dan itu membuat dee yidak nyaman.
            “ appa, eomma dan ibumu menginginkan kau menjalankan bisnis ibumu, dan kyuhyun melanjutkan bisnis appa. Appa rasa sudah waktunya kalian untuk serius mengenai masa depan kalian. Oppamu sudah mempelajarinya, sekarang hanya tinggal kamu. Makanya appa memaksamu pulang, kembali ke korea “, appa menjelaskan panjang lebar. Dee menatap kosong orang tuanya. Apakah ini mimpinya? Mimpi menjadi seorang pengusaha? Tapi, sepertinya bukan.

            “ kami sudah semakin tua sayang... kamu dan kyu adalah satu-satunya harapan kami..”, tambah eomma. Dee hanya diam. Acara makannya berhenti, nafsu makan yang dimilikinya tadi terasa meluap entah kemana.

            “kamu nggak perlu belajar secepatnya. Perlahan saja. Jangan terlalu memaksakan “, bujuk ibu. Eomma dan appa mengangguk setuju. Dee mendengus kesal, dia paling benci disudutkan seperti ini. “ araseo...araseo!! aku mau “, ucapnya frustasi.

            “ gomapta nadeun...”, seru appa. Dee memberikan senyuman setengah ikhlasnya. “ aku pamit tidur dulu. Besok oppa ada janji denganku. Selamat malam “, pamit dee langsung. Dia saat ini memilih kabur daripada harus lanjut membahas masalah itu.

            “ kamarmu diatas sayang... pintu warna putih.. disamping kamar kyu “, teriak ibu. Dee melambaikan tangan tanda mendengarkan. Dengan cepat dia berlari menaiki tangga tanpa takut kakinya yang menggunakan high heels 8 cm itu akan terkilir. Dee sudah terbiasa lari menggunakan high heels. Jadi naik tangga dengan high heels setinggi apapun bukan masalah besar baginya.

            Dee membuka pintu kamarnya. Tidak terlalu susah mencarinya, karena pintu berwarna putih hanya ada satu. Dee memasuki kamarnya secara perlahan. Dia takjub melihat ukuran kamarnya yang 2 kali lebih besar dari pada kamar miliknya dirumah kakek. Padahal menurutnya kamar di indonesia itu sudah sangat besar baginya.

            Dikamar itu terdapat tempat tidur ukuran king, meja rias, sebuah ruangan tempat penyimpanan pakaian, sepatu, dan tas, satu set sofa, tv plasma ukuran 32’, kamar mandi pribadi, dan sebuah karpet beludru yang terbentang didekat sofa dan ditengah-tengahnya tersusun beranekaragam boneka lucu. warna dominan kamar itu adalah putih dan sedikit perpaduan warna biru langit. Dee melihat kopernya sudah ada disana. Dengan perlahan dia mengemaskan seluruh pakaian yang dibawanya, setelah selesai dia berbaring ditempat tidur dengan masih mengenakan jeans putih dan kemeja putih selengan miliknya.

            “ hari ini sungguh melelahkan... aku harap malam ini dapat berlalu dengan cepat sehingga aku dapat melihat oppa... tuhan.. aku rindu sekali dengannya.. “, lirih dee dengan mata terpejam. Setetes air mata jatuh melewati sudut matanya. Perlahan-lahan dee mulai tertidur.

*****

            “ ada perlu apa?”, tanya pegawai wanita dengan nada yang kurang bersahabat. Dee menyipitkan matanya untuk menatap wanita itu. Kim sarang. Usia 25-30 tahun. Putih, tinggi, ranbut ikal panjang, wajah mulus, seperti cetakan dokter, hidung mancung dengan kemancungan yang abnormal. Ahh.. operasi plastik dia.. batin dee menahan tawa.

            “ bisa panggilkan aku tuan cho kyuhyun? “, tanya dee sambil tetap menatap wanita itu. Sarang membalas tatapan matanya tak kalah tajam.

            “ wajah asing, tapi sedikit terasa korea. Mata indah, dan lebar, postur tubuh tinggi, langsing namun sedikit berisi, sangat profesional. Rambut hitam panjang ikal yang dikuncir kuda . hidungnya sedikit pesek, namun masih ada kesan mancung. Dan pakaiannya... tidak terlalu mencolok. Malah terkesan cuek. Kaos putih dengan cardingan hitam serta jeans putih selutut dan ditamnah dengan flatshoes hitam. Tunggu itu flat shoes? Astaga, dia termasuk gadis yang lumayan tinggi. “, batin sarang menilai. Dee menunggunya memberiakan jawaban.

            “ anda siapa? “, tanya sarang lagi. Dee memutar bola matanya tak sabaran. “ saya deesy cho”, sarang manatapnya dingin.

            “ maaf, kyuhyun sedang sibuk”, what!! Desy merutuk sarang selama 5 menit didalam hati sebelum akhirnya menelpon kyuhun.

            “ yaa!! Oppa! Akan kubunuh kau!”, teriak dee begitu kyuhyun mengangkat telponnya. Kyuhyun bingung mendengar dee yang tiba-tiba marah. “ ada apa?”

            “ pegawaimu sepertinya tidak mengizinkanku menemuimu oppa... “, dee menari nafas sesaat sambil memandang sarang denagn tatapan membunuh. Tapi sarang hanya cuek dan tidak perduli. “ oppa! Oettoke?! Bukankah kau sudah berjanji padaku kemarin? Aish “, gerutu dee di telpon. Kyu tersenyum mendengar kekesalan adiknya.

            “ baiklah aku akan menemuimu disana “, kyu langsung mematikan handphonenya dan berjalan ke arah lobi. Disana dee sedang berdiri sambil menatap garang sarang. Kyu mendekati adiknya.

            “ aish.. kau menyebalkan “, omel dee begitu melihat kyu. Sarang menatap kyu meminta penjelasan.

            “ dia dongsaengku “, jelas kyu lalu menarik dee masuk. Dee mengikutinya sambil mengomel panjang lebar. Dan kyu hanya menatap dee dengan pandangan heran. Ternyata adiknya sangat tempramen juga, pikir kyu.

            “ kau tau oppa.. “, dee sengaja menggantung kalimatnya menunggu reaksi kyu. “ mwo? “, kyu menatapnya sesaat. “ sarang.. dia memandangku seperti aku adalah korban, andwe, seperti aku adalah fans terbesar dan tergilamu. Dia menatapku sinis, berkata dingin bahkan dengan nada yang meremehkan. Padahal aku bertanya baik-baik padanya tadi “, lanjut dee, nadanya terdengar kecewa. Kyu merangkul dee, mencoba memberikan semangat.

            “jangan sedih.. dia memang seperti itu.. “, ujar kyu lalu membawa dee masuk kesebuah ruangan besar. Didalamnya terdapat banyak laki-laki dan itu membuat dee mengkeret kearah kyu. “ oppa.. “, gumamnya pelan. Hilang sudah kekesalannya. Dia sekarang takut dan risih melihat begitu banyak laki-laki walaupun tampang mereka sangat tampan, tapi dee begitu was-was.

            “ dongsaeng mu? “, tanya seorang pria tampan dengan lesung pipit. “ ne, dee ini teman-temanku “, ujar kyu memperkenalkan personil suju satu persatu. Dee hanya mengguk sopan.

            “ cepatlah.. kita harus berangkat ke music bank sekarang juga “, perintah seorang laki-laki yang sudah berumur. “ siapa? “, tanyanya kemudian begitu menyadari kehadiran dee.

            “ dongsaeng ku”, jawab kyu pasti. Laki-laki itu tersenyum ramah, lalu kemudian menyuruh para personil suju pergi secepat mungkin.kali ini mereka diizinkan untuk pergi sendiri-sendiri. Maka dari itu Kyu segera menarik dee. Dengan terpaksa dee mengikuti langkah kyu yang luar biasa cepat dan lebar itu. Dalam hati dia bersyukur karena mengenakan flatshoes setidaknya dia tidak akan merasakan kram yang luar biasa saat pulang nanti.

            “ ini dimana? “, tanya dee polos begitu mereka sudah sampai tempat tujuan. Kyu tertawa, dia merasa dee sangat anti korea sehingga stasiun televisi terkenal disini pun dia tidak tahu. “ ini kbs.. kamu nggak tau? Oh my dear... “, erang kyu tak lama, dee tak merespon kyu. Dia sibuk celingak-celinguk mengamati stasiun televisi yang megah itu.

            “ jangan membuatku malu “, tegur kyu kesal. Dee cemberut. “ kajja.. “, kyu lalu melangkah masuk diikuti oleh dee.

            Saat mereka masuk ke lobi semua orang memandang mereka dengan tatapan bertanya-tanya. Banyak dari mereka  berspekulasi bahwa kyu sedang mengajak gadisnya. Dan ada juga yang beranggapan  mungkin saja itu kerabat kyu, karena mereka memiliki bentuk wajah dan cetakan mata yang sama persis.

            “ mau kemana sih? Aku risih diliatin begitu “, gerutu dee lalu masuk kedalam lift. Kyu hanya diam, sibuk dengan smartphone miliknya. “ oppa... “, tegur dee yang merasa diabaikan.

            “ mwo? “

            “ kita mau kemana? “

            “ music bank “

            “ heh? “, dee terkejut. Apa disini musik juga bisa ditabung untuk investasi. Kyu mendelik kearah dee. Dan saat ini dia tahu, bahwa dee terlalu kampungan saat tiba disini. Apa dia tidak tau apa itu music bank? Astaga, kenapa adiknya sangat bodoh sih?

            Ting!! Suara lift mengejutkan dee dari aksi berpikir kerasnya. Kyu lalu mengajaknya keluar dan masuk kedalam salah satu studio.

 Studio  itu sangat besar. Terdapat sebuah panggung megah disana. Dan hilir mudik orang yang berlalu lalang. Dee melihat sekelompok orang yang dia jumpai di sm management tadi. Mereka tampak sibuk membicarakan sesuatu. Kyu menghampiri mereka tanpa memperdulikan dee yang sedang menatap bodoh sekelilingnya.

“ uuhh... kenapa aku harus kesini sih? Kenapa aku harus mengikuti oppa yang setengah sinting itu? Apa dia berminat menjadikan aku trainne di sm? Sunggguh menyebalkan... “, gerutunya sepelan mungkin agar tidak terdengar oleh kyuhyun. “oppaa!!! “, teriaknya panik begitu menyadari ketidak hadiran kyu disampingnya. Dee segera melemparkan pandangannya kearah tempat para personil suju berada, namun nihil. Mereka sudah pergi entah kemana. Dee melotot kesal. Wajahnya yang imut itu langsung berubah menjadi merah seperti kepiting rebus.

“ akan kubunuh kau oppa “, rutuknya sambil mencari keberadaan kyu. Dengan kesal diraihnya handphone dari tas selempang yang dibawanya.

“ oppaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!!!!!!! “ teriaknya penuh emosi untuk kedua kalinya. Dee berteriak tanpa memperdulikan orang-orang disekitarnya yang memandang dirinya aneh. Kyu yang mendengar teriakan histeris penuh kemarahan dari dee langsung terlonjak kaget dan hampir tersandung kursi. Melihat tingkah kyu yang aneh membuat para member suju yang sedang berada di backstage tertawa sekaligus bertanya-tanya.

“ ada apa?”, tanya siwon yang berada disamping kyu.

“ dee marah.. dia berteriak dan membuatku terkejut “, gerutu kyu sambil menjauhkan telpon genggamnya agar tak terdengar oleh dee. “ jaga emosimu dear.. “, saran kyu dengan suara selembut mungkin.

“ kau dimana hah? Meninggalkanku sendirian? Ikhlas tidak sih mengajakku kemari? “, diujung telpon sana dee menggeram. Kyu mencoba mengatur emosinya. Dia ingat apa rencananya, dan sudah sangat dia rencanakan dengan matang, dai tak mau itu gagal. Dee marah-marah adalah sala satu resiko dari rencana itu. Dia ingin terlihat semuanya senatural mungkin.

“ aku di back stage, datang saja. Jika kau tak tau tanya ke para kru. Bilang bahwa kau rae ah. Ingat rae ah, bukan dee. Mereka mengetahui bahwa aku punya adik rae ah, bukan dee “, kyu lalu menutup telponnya sambil berharap rencananya berhasil.

“ dia menutup handphonenya? Aish... yang benar saja? Rae ah.. aku tak begitu menyukai nama koreaku. “, gerutu dee sambil memassukan handphonenya. Dengan perlahan dia menyusuri lorong yang menghubungkan ruangan tempatnya berada dengan backstage. Dee terkejut ketika melihat seorang pria tinggi berjalan kearahnya dengan wajah penuh tanda tanya.

“ ya! Kenapa kau mengendap-endap menuju backstage? Kau penguntit ya? “, dee segera memasang wajah siap tempur mendengar pernyataan namja tersebut.

“ aku bukan penguntit! Apa kau gila heh? Bisa-bisa aku dibunuh dengan oppa dan appa ku”, jawab dee sengit. Namja itu menatap aneh kearahnya. “ oh ya... dimana back stage? Kau pasti kru disinikan? Oh maafkan kelakuan mengendap-endapku tadi “, sambung dee. Namja itu hampir berteriak melihat dee yang tidak mengenalinya.

“ kau bilang aku kru? “, tanya namja itu memastikan lagi. Dee menatapnya sebentar lalu mengangguk. Namja itu berpikir keras bagaimana mungkin dia tidak mengenali siapa orang yang berada didepannya saat ini.padahal pencahayaan lampu cukup memadai. Tak mungkin gadis itu tak melihat wajahnya secara jelas.

“ aku jung yong hwa, kau tau?”, dee menatapnya datar. “ baiklah yong hwa-ssi... aku rae ah.. aku kesini ingin menemui oppaku. Dan aku tidak tau dimana letak backstagenya”, jawab dee menahan emosinya.

“ aku penyanyi dan kau tak mengenalku? ...”, tanya yong hwa. Dee mengerutkan dahinya. Dia tak peduli dengan siapapun rang yang ada didepannya ini. Maka dari itu dia menganggukkan kepalanya dengan pasti. “ aku tak perduli kau penyanyi, pelukis, artis, atau bahkan pembantu. “ jawab dee sambil menekankan setiap perkataannya.

“ yaa!! Bagaimana kau bisa tak mengenal diriku? Atau kau berpura-pura tak mengenalku agar aku tertarik padamu kan? Ah itu trik yang sudah off limits. Sudahlah jika kau ingin mengatakan cinta katakan saja. Tapi aku akan menolakmu”, sewot yong hwa tajam. Dee mendelik kesal lalu ditendangnya kaki kanan namja itu.

“ kau!! Berani-beraninya kau menuduhku seperti itu! Pertama penguntit, dan sekarang? Kau bilang aku berpura-pura? Dengar ya penyanyi sok terkenal, aku cho rae ah, anii.. aku deesy cho, tak akan pernah mau menembak laki-laki duluan. Itu sama saja bunuh diri!! Dan aku memang tak tau siapa kau! Perduli setan jika kau memang penyanyi. Lantas apa juga keuntungan yang aku dapatkan? Tak ada!! “, teriak dee penuh amarah. Yong hwa terkekeh geli. Baru kali ini dia merasa ada fans yang begitu gilanya.

“ fans gila! “, gumamnya. Dee yang mendengar kalimat itu langsung melotot.

“ kau!! Yaa!kunyuk !! Aku bersumpah tak akan mengikutimu kemari lagi! Kenapa disini banyak orang gila sih, kenapa juga aku harus mengikuti kakak ku yang gila itu? Aish.. pria ini menyebalkan sekali. Kenada dia terkena sindrom pangeran sih?!! “, gerutu dee menggunakan bahasa indonesianya. Yong hwa yang tak mengerti bahasa gadis itu semakin beranggapan bahwa dia sudah gila. Tak lama dee menyadari bahwa kyuhyun mendekat kearahnya, wajah kyu terlihat was-was ketika mendengar dee menggunakan bahasa indonesia. Jika sudah seperti itu, maka kyu yakin dee sedang dalam tahap meledak.

“ yaa!! Kau! Cho kyuhyun! Kenapa kau baru muncul hah? Apa kau tak tau jika aku sudah dituduh penguntit, fans gila, cewek yang mau menyatakan cinta, dan apalah itu. Dia siapa sih? Apa dia terkena sindrom pangeran? Menyebalkan sekali. “, omel dee. Hari ini dia sudah merasa sangat apes.

Yong hwa menatap kyuhyun meminta penjelasan. Kyu hanya nyengir dan menyadari bahwa taktiknya kali ini gatot. Alias gagal total. Dee terlalu marah untuk mau berkenalan dengan orang lain. Apalagi yong hwa merupakan tipikal cowok yang susah untuk percaya dengan orang yang baru dikenalinya.

“ duh.. maaf ya buat keributan seperti ini. Rae ah memang seperti itu. Dan rae ah, kau kenapa sih? Kenapa emosian banget? “, tanya kyu sambil memeluk dee. Wajah dee memerah, matanya memanas. Pertanyaan kyu membuatnya mencapai titik penghabisan. Air mata tiba-tiba tumpah dari mata besar yang indah itu. Kyu bingung. Dee sesenggukan tanpa sebab. Dan itu membuat kyu panik setengah mati. Dia belum pernah berhadapan langsung dengan adiknya ketika dia sedang menangis.

“ oppa... aa..ppaaa... aa.. ku.. takk...huaaaaaaaa...” tangisnya makin menjadi. Yong hwa menatap aneh dee. Baarusan dia melihat gadis itu memarahinya habis-habisan, tapi kemudian saat ini dia melihat gadis itu menangis sesenggukan dipelukan kyu yang terlihat panik itu.
“ katakan yang jelas.. oppa tak dapat mendengarmu “, bisik kyu menenangkan. “ kenapa orang-orang tak mengenaliku sebagai adikmu? Apa appa tidak memperkenalkanku pada publik? Kenapa harus ada orang seperti dia oppa? Dia mengataiku, padahal aku tak melakukan kesalahan apapun padanya “, ujar dee. Kyu menatap tajam mata yong hwa.

“ sial kau! “, gerutu kyu kesal. Yong hwa tak memperdulikannya, dia memilih berlalu dan tak memperdulikan dee.

“ gadis aneh. Kenapa dia tidak memberi  tau kalau dia adik kyu. Setidaknya aku tak menuduhnya seperti tadi. Aish... bagaimana ini? Aku takmungkin bersitegang dengan kyu. “, gumam yong hwa sambil menuju ruang istirahat anggota bandnya.

“ apa? Kenapa kau seperti itu? “, tanya jong hyun penasaran. Yong hwa hanya diam sambil melirik kesal. Dia merasa tidak enak dengan kyu. Walaupun dia tidak mengenal kyu dengan cukup baik, tapi kyu sangat baik dan bahkan dekat dengan anggota bandnya. Dan itu membuatnya tidak nyaman.

Setelah acara selesai, yong hwa tidak melihat batang hidung dee diantara gerombolan personil suju. Kyu pun terlihat sedikit gelisah. Awalnya yong hwa hendak menghampirinya untuk meminta maaf, namun dia enggan. Siapa yang mau kena semprot dengan kyu ketika dia sedang marah. Walaupun dia tampak terlihat imut jika sedanng marah dia bisa berubah menjadi singa jantan. Dan author yakin kalian akan lari begitu melihatnya marah.


Jadi yong hwa memutuskan pulang kerumah pribadinya. Kali ini dia akan beristirahat sejenak dari aktivitas manggung selama kkurang lebih 1 bulan. Dia ingin mempelajari bisnis ayahnya. Sudah lama ayahnya mengharapkan dia untuk meneruskan bisnisnya awalnya dia menolak, tapi lama kelamaan dia sadar bahwa ayahnya sudah berbuat begitu banyak untuknya. Mungkin dengan dia mempelajari bisnis ayahnya bisa membuat ayahnya sedikit lebih tenang.



bersambung....