“ sudah
berapa kali aku bilang, aku tak suka jika harus datang kesini !! kenapa sih
appa dan oppa selalu memaksaku? “, gerutu gadis itu sambil menendang koper
besar miliknya. Wajahnya menunjukan kekesalan yang luar bisa. Wajahnya memerah
menahan gejolak amarahnya, dia hanya dapat mondar-mandir di area tunggu, sambil
menunggu kedatangan kakak laki-laki yang sudah 10 tahun tidak ditemuinya secara
langsung. “ lihat saja, dia telat menjemputku setengah jam. Sial! Seharusnya dia
menyuruh orang suruhan appa saja yang menjemputku. Bukankah dia tau aku benci
menunggu! “, tambah gadis itu makin berang.
“ rae
ah-yaa... mian.. oppa baru menjemputmu sekarang “, ucap seorang pria yang lebih
tingi dari gadis itu. Pria ini menggunakan kaca mata hitam dengan jaket tebal,
seperti sedang menyamar. Gadis yang bernama rae ah itu hanya menatap dongkol
kearahnya. “ panggil aku dee, dee... jangan dengan nama itu “, ralat gadis itu
lalu memukul lengan pria itu.
“ yaaa! Aku
ini oppamu .. kenapa kau memukulku ? aku kan sudah minta maaf padamu “, seru
pria yang tak lain adalah kyuhyun. Dee tak memperdulikan omelan kakak
laki-lakinya itu dan tetap memukulnya setelah merasa puas dee kemudian memeluk
kyuhyun sambil tertawa. “ apa kau sudah gila?”, tanya kyuhyun cemas melihat
respon adiknya.
“ ani.. aku..
hanya merasa bahagia dapat melihatmu lagi, oppa “, jawab dee tetap sambil
memeluk kyuhyun erat. Mendengat pengakuan adiknya, kyuhyun membalas pelukan
adiknya sambil mengelus kepalanya. Kyu hanya tersenyum.
“ aku juga..
jadi.. cepat pergi dari sini. Aku sudah gerah menggunakan pakaian ini”, gumam
kyu seraya melepaskan pelukan dee. Dee tertawa ketika menyadari pakaian yang
dikenakan kyu sangat tertutup, jika dia tidak mengenal suara kyuhyun, mungkin
dia tidak akan sadar bahwa yang berdiri didepannya adalah kyuhyun.
“ waaahhh...
lihat betapa terkenalnya oppa sampai harus menyamar untuk menjemputku. Ahh..
aku sungguh terharu.. “, goda dee lalu tertawa terbahak-bahak. “ saranghae oppa
“, lanjutnya sambil membentuk tanda love dengan kedua tangannya. Kyu hanya
menggeram kesal lalu menarik adiknya menuju ke mobil. “ diamkan mulutmu itu..
“, seru kyu kesal. Dia merasa risih melihat tingkah adiknya kali ini. Padahal
jika sedang berkomunikasi melalui telepon ataupun skype, dee mencerminkan
seorang gadis yang sangat dewasa dan jauh dari kesan kekanak-kanakan. Namun,
begitu melihatnya untuk pertama kali hari ini, image yang tertanam dalam diri
kyuhyun tentang adiknya langsung berubah.
Deesy cho,
yang bernama asli cho rae ah merupakan adik tiri kyuhyun, seorang personil
boyband ternama dikorea. Dee lahir di korea lalu kemudian pindah ke indonesia
saat berumur 14 tahun. Dee ke indonesia karena ingin mengenal seluruh keluarga
besarnya yang berada disana. Sementara ibunya tetap dikorea dan sesekali
menjenguk putrinya yang sepertinya sudah jatuh cinta dengan indonesia. Kyu
sendiri tidak pernah mengunjungi adiknya itu, bukan karena tidak ingin. Tapi,
dia terlalu memfokuskan dirinya untuk belajar sehingga tidak mempunyai waktu
luang untuk berpergian.
Ayah mereka,
tuan cho memang mempunyai dua istri. Namun itu tidak mengurangi keharmonisan
hubungan mereka. Walaupun mereka termasuk keluarga terpandang di korea karena
merupakan konglomerat kelas atas, mereka tak pernah mempermasalahkan harta yang
mereka miliki. Karena jujur saja, walaupun ibu dee merupakan istri kedua, tapi
beliau juga mempunyai perusahaan yang dibangun sendiri saat beliau belum
menikah dengan tuan cho, dan sekarang perusahaan itu merupakan perusahaan besar
dan bernaung dalam induk perusahaan tuan cho.
“ oppa hanya
akan mengantarmu pulang kerumah dan tidak bisa menemanimu untuk hari ini..
mian.. oppa ada pekerjaan yang harus diselesaikan “, dee menatap kyu sesaat
lalu memalingkan wajahnya kearah jendela. Ini yang dee takutkan, dia tak akan
mempunyai waktu yang lama bersama oppa yang sangat amat dirindukannya ini. “
kau marah? “, tanya kyu memastikan. Dee mendengus.
“ ani...
pergilah.. aku juga membutuhkan istirahat. “, ujar dee datar. “ tapi, bisakah
besok ketika aku bangun, aku dapat melihat oppa? “, tanya dee memastikan
“ memangnya
kenapa? “, tanya kyu balik. Dee mengerutkan keningnya menandakan dia sedang
berpikir keras untuk mencari alasan yang masuk akal. Kyu masih memperhatiakan
tingkah laku adiknya yang sudah berumur 24 tahun itu. Konyol. Namun menghibur.
“ aku ingin
menghabiskan waktu bersamamu “, jawab dee jujur. Wajahnya kemudian memerah. Kyu
tertawa. Adiknya memang tak pandai berbohong. Dia akan berkata apa adanya
meskipun harus menanggung malu. Itu yang disukai kyu dari adiknya ini.
“ baiklah...
mungkin besok kau bisa datang ke managementku. Aku akan menunggumu disana untuk
diperkenalkan kepada teman-temanku. “, dee syok mendengar jawaban dari kyu.
“ jangan
harap aku akan menghapal nama seluruh temanmu dalam waktu singkat “, jawab dee
menatap tajam kyu. Kyu mengangguk. Dia tahu dee mempunyai kelemahan untuk
menghapal nama orang yang terkesan aneh baginya. Kyu ingat saat dia
memberitahukan dee bahwa dia akan masuk kedalam sebuah boyband. Awalnya dee
antusias mendengarkannya, tapi kemudian sikapnya berubah ketika kyu mulai
menunjukan foto temannya dan menyebutkan nama mereka. Dee hanya mendengarkan
tanpa rasa antusias. Dan semenjak itu kyu tak pernah membahas tentang temannya
jika sedang berkomunikasi dengan dee.
“ selamat
istirahat adikku cantik “, seru kyuhyun saat dee akan keluar dari mobil. Mereka
sudah sampai dirumah keluarga cho yang besar dan tentunya super mewah. Dee
mengangguk lalu bergegas turun. Dia sudah ingin menemui ibu dan ayahnya.
Saat dee
melangkahkan kaki di teras rumahnya para pembantunya sudah siap menyambut
kedatanagn dee. Mereka semua membungkuk memberi hormat. Dan dee membalas salam
hormat mereka. Dengan langkah tergesa-gesa dee menuju kedalam. Disana diruang
tamu, appa, eomma, dan ibunya sudah menunggu kedatangannya. Dee berlari,
memeluk ayah yang sudah lama tak dijumpainya.
“ woahh...
lihat rae ah kita sudah dewasa rupanya “, goda appa memeluk erat putri
satu-satunya itu. Dee cekikikan dipeluk seperti itu.
“ ahh.. apa
kau akan memeluk dee seperti itu? Apa kau tidak kasihan kepada ara yang dari
tadi sudah ingin memeluk putrinya itu? “, tegur eomma, yang merupakan ibu
kyuhyun. Tuan cho melepaskan pelukannya. Dee lalu bergegas memeluk ibu
kandungnya.
“ lama tak
bertemu sayang.. kau makin cantik “, puji ibu. Dee tertawa mendengar pujiannya.
Setelah itu dee kemudian memeluk eommanya.
“ selamat
datang kembali sayang... eomma harap, kamu betah disini ya...”, sambut eomma
ramah. Dee mengangguk senang. Eomma juga sangat menyayanginya sama seperti
beliau menyayangi kyu. Bahkan kadang eomma menyempatkan diri untuk mengunjungi
dee jika ada waktu luang.
“ nah..
sekarang mari kita makan malam. Setelah itu lekas beristirahatlah. Kamu pasti
lelah”, perintah ibu lembut. Dee mengangguk lalu mengikuti mereka berjalan
masuk kedalamm ruang makan.
Ruang makan
itu sangat besar. Dengan dekorasi klasik modern yang elegan. Disana juga
terdapat bar kecil dan sebuah rak yang didalamnya terdapat berbagai jenis
anggur berkualitas yang harganya selangit. Dee memperhatikan hidangan di meja
makan. Syukurlah, batinnya. Disana tidak tersedia makanan aneh khas korea.
Karena dee tidak begitu menyukainya. Diatas meja telah terhidang berbagai jenis
masakan khas indonesia dan juga western. Ada sate, ayam rendang, terong balado,
salad, dan masih banyak yang lain.
“ makan ini..
kamu pasti akan menyukainya.. “ , eomma meyodorkan sop aneh. Dee menyerngitkan
dahinya. “ apa ini? “, tanya dee penasaran. Appa tertawa melihat reaksi dee.
“ itu sup
rumput laut sayang.. makanlah.. bagus untuk kesehatanmu “, ibu menjawab. Dengan
ragu dee memasukan sesendok sup itu kedalam mulutnya. Rasanya aneh, sedikit
lembek, hampir mirip seperti makan sushi, namun tanpa nasi, maupun isian. “
enak?”, ibu memastikan. Dee menatap supnya lalu berpikir akan menjawab apa. Dia
tidak terlalu menyukainya.
“ ehmm..
mungkin karena baru pertama kali mencoba, rasanya sedikit.... emm aneh untuk
lidahku “, dee berkata jujur. Appa, eomma, dan ibu menatapnya mengerti. Mereka
sadar, dee sudah terbiasa dengan masakan indonesia, maka dee memerlukan
penyesuaian untuk makan makanan khas negeri gingseng tersebut.
“ kau pasti
akan terbiasa “, ujar ayah pada akhirnya. Dee hanya diam. Lalu kembali
meneruskan makan. Dia tidak begitu tertarik mendengar topik percakapan orang
tuanya mengenai bisnis mereka.
“ ntahlah...
tapi aku rasa sudah waktunya untuk rae ah mempelajari bisnis ini “, pernyataan
itu membuat dee tersedak kaget
“ minum airmu
sayang.. “, seru eomma dan ibu langsung menyodorkan segelas air putih. “ guenchana
? “, tanya eomma memastikan. Dee segera nenegak air putihnya lalu mengangguk
cepat.
“ apa
maksudnya ini bu?”, tanya dee bingung. Orang tuanya saling menatap satu sama
lain. Dan itu membuat dee yidak nyaman.
“ appa, eomma
dan ibumu menginginkan kau menjalankan bisnis ibumu, dan kyuhyun melanjutkan
bisnis appa. Appa rasa sudah waktunya kalian untuk serius mengenai masa depan
kalian. Oppamu sudah mempelajarinya, sekarang hanya tinggal kamu. Makanya appa
memaksamu pulang, kembali ke korea “, appa menjelaskan panjang lebar. Dee
menatap kosong orang tuanya. Apakah ini mimpinya? Mimpi menjadi seorang
pengusaha? Tapi, sepertinya bukan.
“ kami sudah
semakin tua sayang... kamu dan kyu adalah satu-satunya harapan kami..”, tambah
eomma. Dee hanya diam. Acara makannya berhenti, nafsu makan yang dimilikinya
tadi terasa meluap entah kemana.
“kamu nggak
perlu belajar secepatnya. Perlahan saja. Jangan terlalu memaksakan “, bujuk
ibu. Eomma dan appa mengangguk setuju. Dee mendengus kesal, dia paling benci
disudutkan seperti ini. “ araseo...araseo!! aku mau “, ucapnya frustasi.
“ gomapta
nadeun...”, seru appa. Dee memberikan senyuman setengah ikhlasnya. “ aku pamit
tidur dulu. Besok oppa ada janji denganku. Selamat malam “, pamit dee langsung.
Dia saat ini memilih kabur daripada harus lanjut membahas masalah itu.
“ kamarmu
diatas sayang... pintu warna putih.. disamping kamar kyu “, teriak ibu. Dee melambaikan
tangan tanda mendengarkan. Dengan cepat dia berlari menaiki tangga tanpa takut
kakinya yang menggunakan high heels 8 cm itu akan terkilir. Dee sudah terbiasa
lari menggunakan high heels. Jadi naik tangga dengan high heels setinggi apapun
bukan masalah besar baginya.
Dee membuka
pintu kamarnya. Tidak terlalu susah mencarinya, karena pintu berwarna putih
hanya ada satu. Dee memasuki kamarnya secara perlahan. Dia takjub melihat
ukuran kamarnya yang 2 kali lebih besar dari pada kamar miliknya dirumah kakek.
Padahal menurutnya kamar di indonesia itu sudah sangat besar baginya.
Dikamar itu
terdapat tempat tidur ukuran king, meja rias, sebuah ruangan tempat penyimpanan
pakaian, sepatu, dan tas, satu set sofa, tv plasma ukuran 32’, kamar mandi
pribadi, dan sebuah karpet beludru yang terbentang didekat sofa dan
ditengah-tengahnya tersusun beranekaragam boneka lucu. warna dominan kamar itu
adalah putih dan sedikit perpaduan warna biru langit. Dee melihat kopernya
sudah ada disana. Dengan perlahan dia mengemaskan seluruh pakaian yang
dibawanya, setelah selesai dia berbaring ditempat tidur dengan masih mengenakan
jeans putih dan kemeja putih selengan miliknya.
“ hari ini
sungguh melelahkan... aku harap malam ini dapat berlalu dengan cepat sehingga
aku dapat melihat oppa... tuhan.. aku rindu sekali dengannya.. “, lirih dee
dengan mata terpejam. Setetes air mata jatuh melewati sudut matanya.
Perlahan-lahan dee mulai tertidur.
*****
“ ada perlu
apa?”, tanya pegawai wanita dengan nada yang kurang bersahabat. Dee menyipitkan
matanya untuk menatap wanita itu. Kim sarang. Usia 25-30 tahun. Putih, tinggi,
ranbut ikal panjang, wajah mulus, seperti cetakan dokter, hidung mancung dengan
kemancungan yang abnormal. Ahh.. operasi plastik dia.. batin dee menahan tawa.
“ bisa
panggilkan aku tuan cho kyuhyun? “, tanya dee sambil tetap menatap wanita itu.
Sarang membalas tatapan matanya tak kalah tajam.
“ wajah
asing, tapi sedikit terasa korea. Mata indah, dan lebar, postur tubuh tinggi,
langsing namun sedikit berisi, sangat profesional. Rambut hitam panjang ikal
yang dikuncir kuda . hidungnya sedikit pesek, namun masih ada kesan mancung.
Dan pakaiannya... tidak terlalu mencolok. Malah terkesan cuek. Kaos putih
dengan cardingan hitam serta jeans putih selutut dan ditamnah dengan flatshoes
hitam. Tunggu itu flat shoes? Astaga, dia termasuk gadis yang lumayan tinggi.
“, batin sarang menilai. Dee menunggunya memberiakan jawaban.
“ anda siapa?
“, tanya sarang lagi. Dee memutar bola matanya tak sabaran. “ saya deesy cho”,
sarang manatapnya dingin.
“ maaf,
kyuhyun sedang sibuk”, what!! Desy merutuk sarang selama 5 menit didalam hati
sebelum akhirnya menelpon kyuhun.
“ yaa!! Oppa!
Akan kubunuh kau!”, teriak dee begitu kyuhyun mengangkat telponnya. Kyuhyun
bingung mendengar dee yang tiba-tiba marah. “ ada apa?”
“ pegawaimu
sepertinya tidak mengizinkanku menemuimu oppa... “, dee menari nafas sesaat
sambil memandang sarang denagn tatapan membunuh. Tapi sarang hanya cuek dan
tidak perduli. “ oppa! Oettoke?! Bukankah kau sudah berjanji padaku kemarin?
Aish “, gerutu dee di telpon. Kyu tersenyum mendengar kekesalan adiknya.
“ baiklah aku
akan menemuimu disana “, kyu langsung mematikan handphonenya dan berjalan ke
arah lobi. Disana dee sedang berdiri sambil menatap garang sarang. Kyu mendekati
adiknya.
“ aish.. kau
menyebalkan “, omel dee begitu melihat kyu. Sarang menatap kyu meminta
penjelasan.
“ dia
dongsaengku “, jelas kyu lalu menarik dee masuk. Dee mengikutinya sambil
mengomel panjang lebar. Dan kyu hanya menatap dee dengan pandangan heran.
Ternyata adiknya sangat tempramen juga, pikir kyu.
“ kau tau
oppa.. “, dee sengaja menggantung kalimatnya menunggu reaksi kyu. “ mwo? “, kyu
menatapnya sesaat. “ sarang.. dia memandangku seperti aku adalah korban, andwe,
seperti aku adalah fans terbesar dan tergilamu. Dia menatapku sinis, berkata
dingin bahkan dengan nada yang meremehkan. Padahal aku bertanya baik-baik
padanya tadi “, lanjut dee, nadanya terdengar kecewa. Kyu merangkul dee,
mencoba memberikan semangat.
“jangan
sedih.. dia memang seperti itu.. “, ujar kyu lalu membawa dee masuk kesebuah
ruangan besar. Didalamnya terdapat banyak laki-laki dan itu membuat dee
mengkeret kearah kyu. “ oppa.. “, gumamnya pelan. Hilang sudah kekesalannya.
Dia sekarang takut dan risih melihat begitu banyak laki-laki walaupun tampang
mereka sangat tampan, tapi dee begitu was-was.
“ dongsaeng
mu? “, tanya seorang pria tampan dengan lesung pipit. “ ne, dee ini
teman-temanku “, ujar kyu memperkenalkan personil suju satu persatu. Dee hanya
mengguk sopan.
“ cepatlah..
kita harus berangkat ke music bank sekarang juga “, perintah seorang laki-laki
yang sudah berumur. “ siapa? “, tanyanya kemudian begitu menyadari kehadiran
dee.
“ dongsaeng
ku”, jawab kyu pasti. Laki-laki itu tersenyum ramah, lalu kemudian menyuruh
para personil suju pergi secepat mungkin.kali ini mereka diizinkan untuk pergi
sendiri-sendiri. Maka dari itu Kyu segera menarik dee. Dengan terpaksa dee
mengikuti langkah kyu yang luar biasa cepat dan lebar itu. Dalam hati dia
bersyukur karena mengenakan flatshoes setidaknya dia tidak akan merasakan kram
yang luar biasa saat pulang nanti.
“ ini dimana?
“, tanya dee polos begitu mereka sudah sampai tempat tujuan. Kyu tertawa, dia
merasa dee sangat anti korea sehingga stasiun televisi terkenal disini pun dia
tidak tahu. “ ini kbs.. kamu nggak tau? Oh my dear... “, erang kyu tak lama,
dee tak merespon kyu. Dia sibuk celingak-celinguk mengamati stasiun televisi
yang megah itu.
“ jangan
membuatku malu “, tegur kyu kesal. Dee cemberut. “ kajja.. “, kyu lalu
melangkah masuk diikuti oleh dee.
Saat mereka
masuk ke lobi semua orang memandang mereka dengan tatapan bertanya-tanya.
Banyak dari mereka berspekulasi bahwa
kyu sedang mengajak gadisnya. Dan ada juga yang beranggapan mungkin saja itu kerabat kyu, karena mereka
memiliki bentuk wajah dan cetakan mata yang sama persis.
“ mau kemana
sih? Aku risih diliatin begitu “, gerutu dee lalu masuk kedalam lift. Kyu hanya
diam, sibuk dengan smartphone miliknya. “ oppa... “, tegur dee yang merasa
diabaikan.
“ mwo? “
“ kita mau
kemana? “
“ music bank
“
“ heh? “, dee
terkejut. Apa disini musik juga bisa ditabung untuk investasi. Kyu mendelik
kearah dee. Dan saat ini dia tahu, bahwa dee terlalu kampungan saat tiba
disini. Apa dia tidak tau apa itu music bank? Astaga, kenapa adiknya sangat
bodoh sih?
Ting!! Suara
lift mengejutkan dee dari aksi berpikir kerasnya. Kyu lalu mengajaknya keluar
dan masuk kedalam salah satu studio.
Studio
itu sangat besar. Terdapat sebuah panggung megah disana. Dan hilir mudik
orang yang berlalu lalang. Dee melihat sekelompok orang yang dia jumpai di sm
management tadi. Mereka tampak sibuk membicarakan sesuatu. Kyu menghampiri
mereka tanpa memperdulikan dee yang sedang menatap bodoh sekelilingnya.
“ uuhh... kenapa aku harus kesini
sih? Kenapa aku harus mengikuti oppa yang setengah sinting itu? Apa dia
berminat menjadikan aku trainne di sm? Sunggguh menyebalkan... “, gerutunya
sepelan mungkin agar tidak terdengar oleh kyuhyun. “oppaa!!! “, teriaknya panik
begitu menyadari ketidak hadiran kyu disampingnya. Dee segera melemparkan
pandangannya kearah tempat para personil suju berada, namun nihil. Mereka sudah
pergi entah kemana. Dee melotot kesal. Wajahnya yang imut itu langsung berubah
menjadi merah seperti kepiting rebus.
“ akan kubunuh kau oppa “,
rutuknya sambil mencari keberadaan kyu. Dengan kesal diraihnya handphone dari
tas selempang yang dibawanya.
“
oppaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!!!!!!! “ teriaknya penuh emosi untuk kedua kalinya.
Dee berteriak tanpa memperdulikan orang-orang disekitarnya yang memandang
dirinya aneh. Kyu yang mendengar teriakan histeris penuh kemarahan dari dee
langsung terlonjak kaget dan hampir tersandung kursi. Melihat tingkah kyu yang
aneh membuat para member suju yang sedang berada di backstage tertawa sekaligus
bertanya-tanya.
“ ada apa?”, tanya siwon yang
berada disamping kyu.
“ dee marah.. dia berteriak dan
membuatku terkejut “, gerutu kyu sambil menjauhkan telpon genggamnya agar tak
terdengar oleh dee. “ jaga emosimu dear.. “, saran kyu dengan suara selembut mungkin.
“ kau dimana hah? Meninggalkanku
sendirian? Ikhlas tidak sih mengajakku kemari? “, diujung telpon sana dee
menggeram. Kyu mencoba mengatur emosinya. Dia ingat apa rencananya, dan sudah
sangat dia rencanakan dengan matang, dai tak mau itu gagal. Dee marah-marah
adalah sala satu resiko dari rencana itu. Dia ingin terlihat semuanya senatural
mungkin.
“ aku di back stage, datang saja.
Jika kau tak tau tanya ke para kru. Bilang bahwa kau rae ah. Ingat rae ah,
bukan dee. Mereka mengetahui bahwa aku punya adik rae ah, bukan dee “, kyu lalu
menutup telponnya sambil berharap rencananya berhasil.
“ dia menutup handphonenya?
Aish... yang benar saja? Rae ah.. aku tak begitu menyukai nama koreaku. “,
gerutu dee sambil memassukan handphonenya. Dengan perlahan dia menyusuri lorong
yang menghubungkan ruangan tempatnya berada dengan backstage. Dee terkejut
ketika melihat seorang pria tinggi berjalan kearahnya dengan wajah penuh tanda
tanya.
“ ya! Kenapa kau mengendap-endap
menuju backstage? Kau penguntit ya? “, dee segera memasang wajah siap tempur
mendengar pernyataan namja tersebut.
“ aku bukan penguntit! Apa kau
gila heh? Bisa-bisa aku dibunuh dengan oppa dan appa ku”, jawab dee sengit.
Namja itu menatap aneh kearahnya. “ oh ya... dimana back stage? Kau pasti kru
disinikan? Oh maafkan kelakuan mengendap-endapku tadi “, sambung dee. Namja itu
hampir berteriak melihat dee yang tidak mengenalinya.
“ kau bilang aku kru? “, tanya
namja itu memastikan lagi. Dee menatapnya sebentar lalu mengangguk. Namja itu
berpikir keras bagaimana mungkin dia tidak mengenali siapa orang yang berada
didepannya saat ini.padahal pencahayaan lampu cukup memadai. Tak mungkin gadis
itu tak melihat wajahnya secara jelas.
“ aku jung yong hwa, kau tau?”,
dee menatapnya datar. “ baiklah yong hwa-ssi... aku rae ah.. aku kesini ingin
menemui oppaku. Dan aku tidak tau dimana letak backstagenya”, jawab dee menahan
emosinya.
“ aku penyanyi dan kau tak
mengenalku? ...”, tanya yong hwa. Dee mengerutkan dahinya. Dia tak peduli
dengan siapapun rang yang ada didepannya ini. Maka dari itu dia menganggukkan
kepalanya dengan pasti. “ aku tak perduli kau penyanyi, pelukis, artis, atau
bahkan pembantu. “ jawab dee sambil menekankan setiap perkataannya.
“ yaa!! Bagaimana kau bisa tak
mengenal diriku? Atau kau berpura-pura tak mengenalku agar aku tertarik padamu
kan? Ah itu trik yang sudah off limits. Sudahlah jika kau ingin mengatakan
cinta katakan saja. Tapi aku akan menolakmu”, sewot yong hwa tajam. Dee
mendelik kesal lalu ditendangnya kaki kanan namja itu.
“ kau!! Berani-beraninya kau
menuduhku seperti itu! Pertama penguntit, dan sekarang? Kau bilang aku
berpura-pura? Dengar ya penyanyi sok terkenal, aku cho rae ah, anii.. aku deesy
cho, tak akan pernah mau menembak laki-laki duluan. Itu sama saja bunuh diri!!
Dan aku memang tak tau siapa kau! Perduli setan jika kau memang penyanyi.
Lantas apa juga keuntungan yang aku dapatkan? Tak ada!! “, teriak dee penuh
amarah. Yong hwa terkekeh geli. Baru kali ini dia merasa ada fans yang begitu
gilanya.
“ fans gila! “, gumamnya. Dee
yang mendengar kalimat itu langsung melotot.
“ kau!! Yaa!kunyuk !! Aku
bersumpah tak akan mengikutimu kemari lagi! Kenapa disini banyak orang gila
sih, kenapa juga aku harus mengikuti kakak ku yang gila itu? Aish.. pria ini
menyebalkan sekali. Kenada dia terkena sindrom pangeran sih?!! “, gerutu dee
menggunakan bahasa indonesianya. Yong hwa yang tak mengerti bahasa gadis itu
semakin beranggapan bahwa dia sudah gila. Tak lama dee menyadari bahwa kyuhyun
mendekat kearahnya, wajah kyu terlihat was-was ketika mendengar dee menggunakan
bahasa indonesia. Jika sudah seperti itu, maka kyu yakin dee sedang dalam tahap
meledak.
“ yaa!! Kau! Cho kyuhyun! Kenapa
kau baru muncul hah? Apa kau tak tau jika aku sudah dituduh penguntit, fans
gila, cewek yang mau menyatakan cinta, dan apalah itu. Dia siapa sih? Apa dia
terkena sindrom pangeran? Menyebalkan sekali. “, omel dee. Hari ini dia sudah
merasa sangat apes.
Yong hwa menatap kyuhyun meminta
penjelasan. Kyu hanya nyengir dan menyadari bahwa taktiknya kali ini gatot.
Alias gagal total. Dee terlalu marah untuk mau berkenalan dengan orang lain.
Apalagi yong hwa merupakan tipikal cowok yang susah untuk percaya dengan orang
yang baru dikenalinya.
“ duh.. maaf ya buat keributan
seperti ini. Rae ah memang seperti itu. Dan rae ah, kau kenapa sih? Kenapa
emosian banget? “, tanya kyu sambil memeluk dee. Wajah dee memerah, matanya
memanas. Pertanyaan kyu membuatnya mencapai titik penghabisan. Air mata
tiba-tiba tumpah dari mata besar yang indah itu. Kyu bingung. Dee sesenggukan
tanpa sebab. Dan itu membuat kyu panik setengah mati. Dia belum pernah
berhadapan langsung dengan adiknya ketika dia sedang menangis.
“ oppa... aa..ppaaa... aa.. ku..
takk...huaaaaaaaa...” tangisnya makin menjadi. Yong hwa menatap aneh dee.
Baarusan dia melihat gadis itu memarahinya habis-habisan, tapi kemudian saat
ini dia melihat gadis itu menangis sesenggukan dipelukan kyu yang terlihat
panik itu.
“ katakan yang jelas.. oppa tak
dapat mendengarmu “, bisik kyu menenangkan. “ kenapa orang-orang tak
mengenaliku sebagai adikmu? Apa appa tidak memperkenalkanku pada publik? Kenapa
harus ada orang seperti dia oppa? Dia mengataiku, padahal aku tak melakukan
kesalahan apapun padanya “, ujar dee. Kyu menatap tajam mata yong hwa.
“ sial kau! “, gerutu kyu kesal.
Yong hwa tak memperdulikannya, dia memilih berlalu dan tak memperdulikan dee.
“ gadis aneh. Kenapa dia tidak
memberi tau kalau dia adik kyu.
Setidaknya aku tak menuduhnya seperti tadi. Aish... bagaimana ini? Aku
takmungkin bersitegang dengan kyu. “, gumam yong hwa sambil menuju ruang
istirahat anggota bandnya.
“ apa? Kenapa kau seperti itu? “,
tanya jong hyun penasaran. Yong hwa hanya diam sambil melirik kesal. Dia merasa
tidak enak dengan kyu. Walaupun dia tidak mengenal kyu dengan cukup baik, tapi
kyu sangat baik dan bahkan dekat dengan anggota bandnya. Dan itu membuatnya
tidak nyaman.
Setelah acara selesai, yong hwa
tidak melihat batang hidung dee diantara gerombolan personil suju. Kyu pun
terlihat sedikit gelisah. Awalnya yong hwa hendak menghampirinya untuk meminta
maaf, namun dia enggan. Siapa yang mau kena semprot dengan kyu ketika dia
sedang marah. Walaupun dia tampak terlihat imut jika sedanng marah dia bisa
berubah menjadi singa jantan. Dan author yakin kalian akan lari begitu
melihatnya marah.
Jadi yong hwa memutuskan pulang
kerumah pribadinya. Kali ini dia akan beristirahat sejenak dari aktivitas
manggung selama kkurang lebih 1 bulan. Dia ingin mempelajari bisnis ayahnya.
Sudah lama ayahnya mengharapkan dia untuk meneruskan bisnisnya awalnya dia
menolak, tapi lama kelamaan dia sadar bahwa ayahnya sudah berbuat begitu banyak
untuknya. Mungkin dengan dia mempelajari bisnis ayahnya bisa membuat ayahnya
sedikit lebih tenang.
bersambung....