Senin, 12 Oktober 2015

DON'T SAY I LOVE YOU part 1



            “ sudah berapa kali aku bilang, aku tak suka jika harus datang kesini !! kenapa sih appa dan oppa selalu memaksaku? “, gerutu gadis itu sambil menendang koper besar miliknya. Wajahnya menunjukan kekesalan yang luar bisa. Wajahnya memerah menahan gejolak amarahnya, dia hanya dapat mondar-mandir di area tunggu, sambil menunggu kedatangan kakak laki-laki yang sudah 10 tahun tidak ditemuinya secara langsung. “ lihat saja, dia telat menjemputku setengah jam. Sial! Seharusnya dia menyuruh orang suruhan appa saja yang menjemputku. Bukankah dia tau aku benci menunggu! “, tambah gadis itu makin berang.

            “ rae ah-yaa... mian.. oppa baru menjemputmu sekarang “, ucap seorang pria yang lebih tingi dari gadis itu. Pria ini menggunakan kaca mata hitam dengan jaket tebal, seperti sedang menyamar. Gadis yang bernama rae ah itu hanya menatap dongkol kearahnya. “ panggil aku dee, dee... jangan dengan nama itu “, ralat gadis itu lalu memukul lengan pria itu.

            “ yaaa! Aku ini oppamu .. kenapa kau memukulku ? aku kan sudah minta maaf padamu “, seru pria yang tak lain adalah kyuhyun. Dee tak memperdulikan omelan kakak laki-lakinya itu dan tetap memukulnya setelah merasa puas dee kemudian memeluk kyuhyun sambil tertawa. “ apa kau sudah gila?”, tanya kyuhyun cemas melihat respon adiknya.
            “ ani.. aku.. hanya merasa bahagia dapat melihatmu lagi, oppa “, jawab dee tetap sambil memeluk kyuhyun erat. Mendengat pengakuan adiknya, kyuhyun membalas pelukan adiknya sambil mengelus kepalanya. Kyu hanya tersenyum.

            “ aku juga.. jadi.. cepat pergi dari sini. Aku sudah gerah menggunakan pakaian ini”, gumam kyu seraya melepaskan pelukan dee. Dee tertawa ketika menyadari pakaian yang dikenakan kyu sangat tertutup, jika dia tidak mengenal suara kyuhyun, mungkin dia tidak akan sadar bahwa yang berdiri didepannya adalah kyuhyun.

            “ waaahhh... lihat betapa terkenalnya oppa sampai harus menyamar untuk menjemputku. Ahh.. aku sungguh terharu.. “, goda dee lalu tertawa terbahak-bahak. “ saranghae oppa “, lanjutnya sambil membentuk tanda love dengan kedua tangannya. Kyu hanya menggeram kesal lalu menarik adiknya menuju ke mobil. “ diamkan mulutmu itu.. “, seru kyu kesal. Dia merasa risih melihat tingkah adiknya kali ini. Padahal jika sedang berkomunikasi melalui telepon ataupun skype, dee mencerminkan seorang gadis yang sangat dewasa dan jauh dari kesan kekanak-kanakan. Namun, begitu melihatnya untuk pertama kali hari ini, image yang tertanam dalam diri kyuhyun tentang adiknya langsung berubah.

            Deesy cho, yang bernama asli cho rae ah merupakan adik tiri kyuhyun, seorang personil boyband ternama dikorea. Dee lahir di korea lalu kemudian pindah ke indonesia saat berumur 14 tahun. Dee ke indonesia karena ingin mengenal seluruh keluarga besarnya yang berada disana. Sementara ibunya tetap dikorea dan sesekali menjenguk putrinya yang sepertinya sudah jatuh cinta dengan indonesia. Kyu sendiri tidak pernah mengunjungi adiknya itu, bukan karena tidak ingin. Tapi, dia terlalu memfokuskan dirinya untuk belajar sehingga tidak mempunyai waktu luang untuk berpergian.

            Ayah mereka, tuan cho memang mempunyai dua istri. Namun itu tidak mengurangi keharmonisan hubungan mereka. Walaupun mereka termasuk keluarga terpandang di korea karena merupakan konglomerat kelas atas, mereka tak pernah mempermasalahkan harta yang mereka miliki. Karena jujur saja, walaupun ibu dee merupakan istri kedua, tapi beliau juga mempunyai perusahaan yang dibangun sendiri saat beliau belum menikah dengan tuan cho, dan sekarang perusahaan itu merupakan perusahaan besar dan bernaung dalam induk perusahaan tuan cho.

            “ oppa hanya akan mengantarmu pulang kerumah dan tidak bisa menemanimu untuk hari ini.. mian.. oppa ada pekerjaan yang harus diselesaikan “, dee menatap kyu sesaat lalu memalingkan wajahnya kearah jendela. Ini yang dee takutkan, dia tak akan mempunyai waktu yang lama bersama oppa yang sangat amat dirindukannya ini. “ kau marah? “, tanya kyu memastikan. Dee mendengus.

            “ ani... pergilah.. aku juga membutuhkan istirahat. “, ujar dee datar. “ tapi, bisakah besok ketika aku bangun, aku dapat melihat oppa? “, tanya dee memastikan

            “ memangnya kenapa? “, tanya kyu balik. Dee mengerutkan keningnya menandakan dia sedang berpikir keras untuk mencari alasan yang masuk akal. Kyu masih memperhatiakan tingkah laku adiknya yang sudah berumur 24 tahun itu. Konyol. Namun menghibur.

            “ aku ingin menghabiskan waktu bersamamu “, jawab dee jujur. Wajahnya kemudian memerah. Kyu tertawa. Adiknya memang tak pandai berbohong. Dia akan berkata apa adanya meskipun harus menanggung malu. Itu yang disukai kyu dari adiknya ini.

            “ baiklah... mungkin besok kau bisa datang ke managementku. Aku akan menunggumu disana untuk diperkenalkan kepada teman-temanku. “, dee syok mendengar jawaban dari kyu.

            “ jangan harap aku akan menghapal nama seluruh temanmu dalam waktu singkat “, jawab dee menatap tajam kyu. Kyu mengangguk. Dia tahu dee mempunyai kelemahan untuk menghapal nama orang yang terkesan aneh baginya. Kyu ingat saat dia memberitahukan dee bahwa dia akan masuk kedalam sebuah boyband. Awalnya dee antusias mendengarkannya, tapi kemudian sikapnya berubah ketika kyu mulai menunjukan foto temannya dan menyebutkan nama mereka. Dee hanya mendengarkan tanpa rasa antusias. Dan semenjak itu kyu tak pernah membahas tentang temannya jika sedang berkomunikasi dengan dee.

            “ selamat istirahat adikku cantik “, seru kyuhyun saat dee akan keluar dari mobil. Mereka sudah sampai dirumah keluarga cho yang besar dan tentunya super mewah. Dee mengangguk lalu bergegas turun. Dia sudah ingin menemui ibu dan ayahnya.

            Saat dee melangkahkan kaki di teras rumahnya para pembantunya sudah siap menyambut kedatanagn dee. Mereka semua membungkuk memberi hormat. Dan dee membalas salam hormat mereka. Dengan langkah tergesa-gesa dee menuju kedalam. Disana diruang tamu, appa, eomma, dan ibunya sudah menunggu kedatangannya. Dee berlari, memeluk ayah yang sudah lama tak dijumpainya.

            “ woahh... lihat rae ah kita sudah dewasa rupanya “, goda appa memeluk erat putri satu-satunya itu. Dee cekikikan dipeluk seperti itu.

            “ ahh.. apa kau akan memeluk dee seperti itu? Apa kau tidak kasihan kepada ara yang dari tadi sudah ingin memeluk putrinya itu? “, tegur eomma, yang merupakan ibu kyuhyun. Tuan cho melepaskan pelukannya. Dee lalu bergegas memeluk ibu kandungnya.

            “ lama tak bertemu sayang.. kau makin cantik “, puji ibu. Dee tertawa mendengar pujiannya. Setelah itu dee kemudian memeluk eommanya.

            “ selamat datang kembali sayang... eomma harap, kamu betah disini ya...”, sambut eomma ramah. Dee mengangguk senang. Eomma juga sangat menyayanginya sama seperti beliau menyayangi kyu. Bahkan kadang eomma menyempatkan diri untuk mengunjungi dee jika ada waktu luang.

            “ nah.. sekarang mari kita makan malam. Setelah itu lekas beristirahatlah. Kamu pasti lelah”, perintah ibu lembut. Dee mengangguk lalu mengikuti mereka berjalan masuk kedalamm ruang makan.

            Ruang makan itu sangat besar. Dengan dekorasi klasik modern yang elegan. Disana juga terdapat bar kecil dan sebuah rak yang didalamnya terdapat berbagai jenis anggur berkualitas yang harganya selangit. Dee memperhatikan hidangan di meja makan. Syukurlah, batinnya. Disana tidak tersedia makanan aneh khas korea. Karena dee tidak begitu menyukainya. Diatas meja telah terhidang berbagai jenis masakan khas indonesia dan juga western. Ada sate, ayam rendang, terong balado, salad, dan masih banyak yang lain.

            “ makan ini.. kamu pasti akan menyukainya.. “ , eomma meyodorkan sop aneh. Dee menyerngitkan dahinya. “ apa ini? “, tanya dee penasaran. Appa tertawa melihat reaksi dee.
            “ itu sup rumput laut sayang.. makanlah.. bagus untuk kesehatanmu “, ibu menjawab. Dengan ragu dee memasukan sesendok sup itu kedalam mulutnya. Rasanya aneh, sedikit lembek, hampir mirip seperti makan sushi, namun tanpa nasi, maupun isian. “ enak?”, ibu memastikan. Dee menatap supnya lalu berpikir akan menjawab apa. Dia tidak terlalu  menyukainya.

            “ ehmm.. mungkin karena baru pertama kali mencoba, rasanya sedikit.... emm aneh untuk lidahku “, dee berkata jujur. Appa, eomma, dan ibu menatapnya mengerti. Mereka sadar, dee sudah terbiasa dengan masakan indonesia, maka dee memerlukan penyesuaian untuk makan makanan khas negeri gingseng tersebut.

            “ kau pasti akan terbiasa “, ujar ayah pada akhirnya. Dee hanya diam. Lalu kembali meneruskan makan. Dia tidak begitu tertarik mendengar topik percakapan orang tuanya mengenai bisnis mereka.
            “ ntahlah... tapi aku rasa sudah waktunya untuk rae ah mempelajari bisnis ini “, pernyataan itu membuat dee tersedak kaget

            “ minum airmu sayang.. “, seru eomma dan ibu langsung menyodorkan segelas air putih. “ guenchana ? “, tanya eomma memastikan. Dee segera nenegak air putihnya lalu mengangguk cepat.

            “ apa maksudnya ini bu?”, tanya dee bingung. Orang tuanya saling menatap satu sama lain. Dan itu membuat dee yidak nyaman.
            “ appa, eomma dan ibumu menginginkan kau menjalankan bisnis ibumu, dan kyuhyun melanjutkan bisnis appa. Appa rasa sudah waktunya kalian untuk serius mengenai masa depan kalian. Oppamu sudah mempelajarinya, sekarang hanya tinggal kamu. Makanya appa memaksamu pulang, kembali ke korea “, appa menjelaskan panjang lebar. Dee menatap kosong orang tuanya. Apakah ini mimpinya? Mimpi menjadi seorang pengusaha? Tapi, sepertinya bukan.

            “ kami sudah semakin tua sayang... kamu dan kyu adalah satu-satunya harapan kami..”, tambah eomma. Dee hanya diam. Acara makannya berhenti, nafsu makan yang dimilikinya tadi terasa meluap entah kemana.

            “kamu nggak perlu belajar secepatnya. Perlahan saja. Jangan terlalu memaksakan “, bujuk ibu. Eomma dan appa mengangguk setuju. Dee mendengus kesal, dia paling benci disudutkan seperti ini. “ araseo...araseo!! aku mau “, ucapnya frustasi.

            “ gomapta nadeun...”, seru appa. Dee memberikan senyuman setengah ikhlasnya. “ aku pamit tidur dulu. Besok oppa ada janji denganku. Selamat malam “, pamit dee langsung. Dia saat ini memilih kabur daripada harus lanjut membahas masalah itu.

            “ kamarmu diatas sayang... pintu warna putih.. disamping kamar kyu “, teriak ibu. Dee melambaikan tangan tanda mendengarkan. Dengan cepat dia berlari menaiki tangga tanpa takut kakinya yang menggunakan high heels 8 cm itu akan terkilir. Dee sudah terbiasa lari menggunakan high heels. Jadi naik tangga dengan high heels setinggi apapun bukan masalah besar baginya.

            Dee membuka pintu kamarnya. Tidak terlalu susah mencarinya, karena pintu berwarna putih hanya ada satu. Dee memasuki kamarnya secara perlahan. Dia takjub melihat ukuran kamarnya yang 2 kali lebih besar dari pada kamar miliknya dirumah kakek. Padahal menurutnya kamar di indonesia itu sudah sangat besar baginya.

            Dikamar itu terdapat tempat tidur ukuran king, meja rias, sebuah ruangan tempat penyimpanan pakaian, sepatu, dan tas, satu set sofa, tv plasma ukuran 32’, kamar mandi pribadi, dan sebuah karpet beludru yang terbentang didekat sofa dan ditengah-tengahnya tersusun beranekaragam boneka lucu. warna dominan kamar itu adalah putih dan sedikit perpaduan warna biru langit. Dee melihat kopernya sudah ada disana. Dengan perlahan dia mengemaskan seluruh pakaian yang dibawanya, setelah selesai dia berbaring ditempat tidur dengan masih mengenakan jeans putih dan kemeja putih selengan miliknya.

            “ hari ini sungguh melelahkan... aku harap malam ini dapat berlalu dengan cepat sehingga aku dapat melihat oppa... tuhan.. aku rindu sekali dengannya.. “, lirih dee dengan mata terpejam. Setetes air mata jatuh melewati sudut matanya. Perlahan-lahan dee mulai tertidur.

*****

            “ ada perlu apa?”, tanya pegawai wanita dengan nada yang kurang bersahabat. Dee menyipitkan matanya untuk menatap wanita itu. Kim sarang. Usia 25-30 tahun. Putih, tinggi, ranbut ikal panjang, wajah mulus, seperti cetakan dokter, hidung mancung dengan kemancungan yang abnormal. Ahh.. operasi plastik dia.. batin dee menahan tawa.

            “ bisa panggilkan aku tuan cho kyuhyun? “, tanya dee sambil tetap menatap wanita itu. Sarang membalas tatapan matanya tak kalah tajam.

            “ wajah asing, tapi sedikit terasa korea. Mata indah, dan lebar, postur tubuh tinggi, langsing namun sedikit berisi, sangat profesional. Rambut hitam panjang ikal yang dikuncir kuda . hidungnya sedikit pesek, namun masih ada kesan mancung. Dan pakaiannya... tidak terlalu mencolok. Malah terkesan cuek. Kaos putih dengan cardingan hitam serta jeans putih selutut dan ditamnah dengan flatshoes hitam. Tunggu itu flat shoes? Astaga, dia termasuk gadis yang lumayan tinggi. “, batin sarang menilai. Dee menunggunya memberiakan jawaban.

            “ anda siapa? “, tanya sarang lagi. Dee memutar bola matanya tak sabaran. “ saya deesy cho”, sarang manatapnya dingin.

            “ maaf, kyuhyun sedang sibuk”, what!! Desy merutuk sarang selama 5 menit didalam hati sebelum akhirnya menelpon kyuhun.

            “ yaa!! Oppa! Akan kubunuh kau!”, teriak dee begitu kyuhyun mengangkat telponnya. Kyuhyun bingung mendengar dee yang tiba-tiba marah. “ ada apa?”

            “ pegawaimu sepertinya tidak mengizinkanku menemuimu oppa... “, dee menari nafas sesaat sambil memandang sarang denagn tatapan membunuh. Tapi sarang hanya cuek dan tidak perduli. “ oppa! Oettoke?! Bukankah kau sudah berjanji padaku kemarin? Aish “, gerutu dee di telpon. Kyu tersenyum mendengar kekesalan adiknya.

            “ baiklah aku akan menemuimu disana “, kyu langsung mematikan handphonenya dan berjalan ke arah lobi. Disana dee sedang berdiri sambil menatap garang sarang. Kyu mendekati adiknya.

            “ aish.. kau menyebalkan “, omel dee begitu melihat kyu. Sarang menatap kyu meminta penjelasan.

            “ dia dongsaengku “, jelas kyu lalu menarik dee masuk. Dee mengikutinya sambil mengomel panjang lebar. Dan kyu hanya menatap dee dengan pandangan heran. Ternyata adiknya sangat tempramen juga, pikir kyu.

            “ kau tau oppa.. “, dee sengaja menggantung kalimatnya menunggu reaksi kyu. “ mwo? “, kyu menatapnya sesaat. “ sarang.. dia memandangku seperti aku adalah korban, andwe, seperti aku adalah fans terbesar dan tergilamu. Dia menatapku sinis, berkata dingin bahkan dengan nada yang meremehkan. Padahal aku bertanya baik-baik padanya tadi “, lanjut dee, nadanya terdengar kecewa. Kyu merangkul dee, mencoba memberikan semangat.

            “jangan sedih.. dia memang seperti itu.. “, ujar kyu lalu membawa dee masuk kesebuah ruangan besar. Didalamnya terdapat banyak laki-laki dan itu membuat dee mengkeret kearah kyu. “ oppa.. “, gumamnya pelan. Hilang sudah kekesalannya. Dia sekarang takut dan risih melihat begitu banyak laki-laki walaupun tampang mereka sangat tampan, tapi dee begitu was-was.

            “ dongsaeng mu? “, tanya seorang pria tampan dengan lesung pipit. “ ne, dee ini teman-temanku “, ujar kyu memperkenalkan personil suju satu persatu. Dee hanya mengguk sopan.

            “ cepatlah.. kita harus berangkat ke music bank sekarang juga “, perintah seorang laki-laki yang sudah berumur. “ siapa? “, tanyanya kemudian begitu menyadari kehadiran dee.

            “ dongsaeng ku”, jawab kyu pasti. Laki-laki itu tersenyum ramah, lalu kemudian menyuruh para personil suju pergi secepat mungkin.kali ini mereka diizinkan untuk pergi sendiri-sendiri. Maka dari itu Kyu segera menarik dee. Dengan terpaksa dee mengikuti langkah kyu yang luar biasa cepat dan lebar itu. Dalam hati dia bersyukur karena mengenakan flatshoes setidaknya dia tidak akan merasakan kram yang luar biasa saat pulang nanti.

            “ ini dimana? “, tanya dee polos begitu mereka sudah sampai tempat tujuan. Kyu tertawa, dia merasa dee sangat anti korea sehingga stasiun televisi terkenal disini pun dia tidak tahu. “ ini kbs.. kamu nggak tau? Oh my dear... “, erang kyu tak lama, dee tak merespon kyu. Dia sibuk celingak-celinguk mengamati stasiun televisi yang megah itu.

            “ jangan membuatku malu “, tegur kyu kesal. Dee cemberut. “ kajja.. “, kyu lalu melangkah masuk diikuti oleh dee.

            Saat mereka masuk ke lobi semua orang memandang mereka dengan tatapan bertanya-tanya. Banyak dari mereka  berspekulasi bahwa kyu sedang mengajak gadisnya. Dan ada juga yang beranggapan  mungkin saja itu kerabat kyu, karena mereka memiliki bentuk wajah dan cetakan mata yang sama persis.

            “ mau kemana sih? Aku risih diliatin begitu “, gerutu dee lalu masuk kedalam lift. Kyu hanya diam, sibuk dengan smartphone miliknya. “ oppa... “, tegur dee yang merasa diabaikan.

            “ mwo? “

            “ kita mau kemana? “

            “ music bank “

            “ heh? “, dee terkejut. Apa disini musik juga bisa ditabung untuk investasi. Kyu mendelik kearah dee. Dan saat ini dia tahu, bahwa dee terlalu kampungan saat tiba disini. Apa dia tidak tau apa itu music bank? Astaga, kenapa adiknya sangat bodoh sih?

            Ting!! Suara lift mengejutkan dee dari aksi berpikir kerasnya. Kyu lalu mengajaknya keluar dan masuk kedalam salah satu studio.

 Studio  itu sangat besar. Terdapat sebuah panggung megah disana. Dan hilir mudik orang yang berlalu lalang. Dee melihat sekelompok orang yang dia jumpai di sm management tadi. Mereka tampak sibuk membicarakan sesuatu. Kyu menghampiri mereka tanpa memperdulikan dee yang sedang menatap bodoh sekelilingnya.

“ uuhh... kenapa aku harus kesini sih? Kenapa aku harus mengikuti oppa yang setengah sinting itu? Apa dia berminat menjadikan aku trainne di sm? Sunggguh menyebalkan... “, gerutunya sepelan mungkin agar tidak terdengar oleh kyuhyun. “oppaa!!! “, teriaknya panik begitu menyadari ketidak hadiran kyu disampingnya. Dee segera melemparkan pandangannya kearah tempat para personil suju berada, namun nihil. Mereka sudah pergi entah kemana. Dee melotot kesal. Wajahnya yang imut itu langsung berubah menjadi merah seperti kepiting rebus.

“ akan kubunuh kau oppa “, rutuknya sambil mencari keberadaan kyu. Dengan kesal diraihnya handphone dari tas selempang yang dibawanya.

“ oppaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!!!!!!! “ teriaknya penuh emosi untuk kedua kalinya. Dee berteriak tanpa memperdulikan orang-orang disekitarnya yang memandang dirinya aneh. Kyu yang mendengar teriakan histeris penuh kemarahan dari dee langsung terlonjak kaget dan hampir tersandung kursi. Melihat tingkah kyu yang aneh membuat para member suju yang sedang berada di backstage tertawa sekaligus bertanya-tanya.

“ ada apa?”, tanya siwon yang berada disamping kyu.

“ dee marah.. dia berteriak dan membuatku terkejut “, gerutu kyu sambil menjauhkan telpon genggamnya agar tak terdengar oleh dee. “ jaga emosimu dear.. “, saran kyu dengan suara selembut mungkin.

“ kau dimana hah? Meninggalkanku sendirian? Ikhlas tidak sih mengajakku kemari? “, diujung telpon sana dee menggeram. Kyu mencoba mengatur emosinya. Dia ingat apa rencananya, dan sudah sangat dia rencanakan dengan matang, dai tak mau itu gagal. Dee marah-marah adalah sala satu resiko dari rencana itu. Dia ingin terlihat semuanya senatural mungkin.

“ aku di back stage, datang saja. Jika kau tak tau tanya ke para kru. Bilang bahwa kau rae ah. Ingat rae ah, bukan dee. Mereka mengetahui bahwa aku punya adik rae ah, bukan dee “, kyu lalu menutup telponnya sambil berharap rencananya berhasil.

“ dia menutup handphonenya? Aish... yang benar saja? Rae ah.. aku tak begitu menyukai nama koreaku. “, gerutu dee sambil memassukan handphonenya. Dengan perlahan dia menyusuri lorong yang menghubungkan ruangan tempatnya berada dengan backstage. Dee terkejut ketika melihat seorang pria tinggi berjalan kearahnya dengan wajah penuh tanda tanya.

“ ya! Kenapa kau mengendap-endap menuju backstage? Kau penguntit ya? “, dee segera memasang wajah siap tempur mendengar pernyataan namja tersebut.

“ aku bukan penguntit! Apa kau gila heh? Bisa-bisa aku dibunuh dengan oppa dan appa ku”, jawab dee sengit. Namja itu menatap aneh kearahnya. “ oh ya... dimana back stage? Kau pasti kru disinikan? Oh maafkan kelakuan mengendap-endapku tadi “, sambung dee. Namja itu hampir berteriak melihat dee yang tidak mengenalinya.

“ kau bilang aku kru? “, tanya namja itu memastikan lagi. Dee menatapnya sebentar lalu mengangguk. Namja itu berpikir keras bagaimana mungkin dia tidak mengenali siapa orang yang berada didepannya saat ini.padahal pencahayaan lampu cukup memadai. Tak mungkin gadis itu tak melihat wajahnya secara jelas.

“ aku jung yong hwa, kau tau?”, dee menatapnya datar. “ baiklah yong hwa-ssi... aku rae ah.. aku kesini ingin menemui oppaku. Dan aku tidak tau dimana letak backstagenya”, jawab dee menahan emosinya.

“ aku penyanyi dan kau tak mengenalku? ...”, tanya yong hwa. Dee mengerutkan dahinya. Dia tak peduli dengan siapapun rang yang ada didepannya ini. Maka dari itu dia menganggukkan kepalanya dengan pasti. “ aku tak perduli kau penyanyi, pelukis, artis, atau bahkan pembantu. “ jawab dee sambil menekankan setiap perkataannya.

“ yaa!! Bagaimana kau bisa tak mengenal diriku? Atau kau berpura-pura tak mengenalku agar aku tertarik padamu kan? Ah itu trik yang sudah off limits. Sudahlah jika kau ingin mengatakan cinta katakan saja. Tapi aku akan menolakmu”, sewot yong hwa tajam. Dee mendelik kesal lalu ditendangnya kaki kanan namja itu.

“ kau!! Berani-beraninya kau menuduhku seperti itu! Pertama penguntit, dan sekarang? Kau bilang aku berpura-pura? Dengar ya penyanyi sok terkenal, aku cho rae ah, anii.. aku deesy cho, tak akan pernah mau menembak laki-laki duluan. Itu sama saja bunuh diri!! Dan aku memang tak tau siapa kau! Perduli setan jika kau memang penyanyi. Lantas apa juga keuntungan yang aku dapatkan? Tak ada!! “, teriak dee penuh amarah. Yong hwa terkekeh geli. Baru kali ini dia merasa ada fans yang begitu gilanya.

“ fans gila! “, gumamnya. Dee yang mendengar kalimat itu langsung melotot.

“ kau!! Yaa!kunyuk !! Aku bersumpah tak akan mengikutimu kemari lagi! Kenapa disini banyak orang gila sih, kenapa juga aku harus mengikuti kakak ku yang gila itu? Aish.. pria ini menyebalkan sekali. Kenada dia terkena sindrom pangeran sih?!! “, gerutu dee menggunakan bahasa indonesianya. Yong hwa yang tak mengerti bahasa gadis itu semakin beranggapan bahwa dia sudah gila. Tak lama dee menyadari bahwa kyuhyun mendekat kearahnya, wajah kyu terlihat was-was ketika mendengar dee menggunakan bahasa indonesia. Jika sudah seperti itu, maka kyu yakin dee sedang dalam tahap meledak.

“ yaa!! Kau! Cho kyuhyun! Kenapa kau baru muncul hah? Apa kau tak tau jika aku sudah dituduh penguntit, fans gila, cewek yang mau menyatakan cinta, dan apalah itu. Dia siapa sih? Apa dia terkena sindrom pangeran? Menyebalkan sekali. “, omel dee. Hari ini dia sudah merasa sangat apes.

Yong hwa menatap kyuhyun meminta penjelasan. Kyu hanya nyengir dan menyadari bahwa taktiknya kali ini gatot. Alias gagal total. Dee terlalu marah untuk mau berkenalan dengan orang lain. Apalagi yong hwa merupakan tipikal cowok yang susah untuk percaya dengan orang yang baru dikenalinya.

“ duh.. maaf ya buat keributan seperti ini. Rae ah memang seperti itu. Dan rae ah, kau kenapa sih? Kenapa emosian banget? “, tanya kyu sambil memeluk dee. Wajah dee memerah, matanya memanas. Pertanyaan kyu membuatnya mencapai titik penghabisan. Air mata tiba-tiba tumpah dari mata besar yang indah itu. Kyu bingung. Dee sesenggukan tanpa sebab. Dan itu membuat kyu panik setengah mati. Dia belum pernah berhadapan langsung dengan adiknya ketika dia sedang menangis.

“ oppa... aa..ppaaa... aa.. ku.. takk...huaaaaaaaa...” tangisnya makin menjadi. Yong hwa menatap aneh dee. Baarusan dia melihat gadis itu memarahinya habis-habisan, tapi kemudian saat ini dia melihat gadis itu menangis sesenggukan dipelukan kyu yang terlihat panik itu.
“ katakan yang jelas.. oppa tak dapat mendengarmu “, bisik kyu menenangkan. “ kenapa orang-orang tak mengenaliku sebagai adikmu? Apa appa tidak memperkenalkanku pada publik? Kenapa harus ada orang seperti dia oppa? Dia mengataiku, padahal aku tak melakukan kesalahan apapun padanya “, ujar dee. Kyu menatap tajam mata yong hwa.

“ sial kau! “, gerutu kyu kesal. Yong hwa tak memperdulikannya, dia memilih berlalu dan tak memperdulikan dee.

“ gadis aneh. Kenapa dia tidak memberi  tau kalau dia adik kyu. Setidaknya aku tak menuduhnya seperti tadi. Aish... bagaimana ini? Aku takmungkin bersitegang dengan kyu. “, gumam yong hwa sambil menuju ruang istirahat anggota bandnya.

“ apa? Kenapa kau seperti itu? “, tanya jong hyun penasaran. Yong hwa hanya diam sambil melirik kesal. Dia merasa tidak enak dengan kyu. Walaupun dia tidak mengenal kyu dengan cukup baik, tapi kyu sangat baik dan bahkan dekat dengan anggota bandnya. Dan itu membuatnya tidak nyaman.

Setelah acara selesai, yong hwa tidak melihat batang hidung dee diantara gerombolan personil suju. Kyu pun terlihat sedikit gelisah. Awalnya yong hwa hendak menghampirinya untuk meminta maaf, namun dia enggan. Siapa yang mau kena semprot dengan kyu ketika dia sedang marah. Walaupun dia tampak terlihat imut jika sedanng marah dia bisa berubah menjadi singa jantan. Dan author yakin kalian akan lari begitu melihatnya marah.


Jadi yong hwa memutuskan pulang kerumah pribadinya. Kali ini dia akan beristirahat sejenak dari aktivitas manggung selama kkurang lebih 1 bulan. Dia ingin mempelajari bisnis ayahnya. Sudah lama ayahnya mengharapkan dia untuk meneruskan bisnisnya awalnya dia menolak, tapi lama kelamaan dia sadar bahwa ayahnya sudah berbuat begitu banyak untuknya. Mungkin dengan dia mempelajari bisnis ayahnya bisa membuat ayahnya sedikit lebih tenang.



bersambung....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar